Koper Canggih untuk Si Kecil
Traveling bersama jadi makin nyaman... read more
Pernah mendengar bayi menangis di pesawat atau justru Bunda sendiri mengalaminya saat bepergian dengan si kecil? Sudah bukan rahasia kalau bayi menangis saat berada di dalam kondisi yang tidak nyaman. Namun, tidak perlu merasa bersalah dan panik saat menenangkan si kecil di bawah tatapan orang dewasa lainnya. Coba 4 trik menghentikan tangisan bayi di dalam pesawat.
1. Periksa kondisi bayi
Banyak faktor yang menyebabkan si kecil menangis ketika bepergian menggunakan pesawat terbang. Bisa jadi ia merasa haus, lapar, bosan, marah, atau kesakitan. Peluk bayi sambil dibujuk menggunakan nada yang menenangkan, lalu penuhi kebutuhan si kecil. Beri minum atau makanan agar masalahnya teratasi.
2. Buat agar bayi mau menelan
Fakta paling jelas adalah tekanan udara di dalam pesawat sulit diterima oleh bayi dan balita. Adanya tekanan pada bagian telinga membuatnya tidak nyaman tetapi ia tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.
“Penyebab utama bayi menangis di dalam pesawat adalah adanya tekanan pada rongga tengah telinga sehingga tuba Eustachius tidak bisa berfungsi sebaik milik orang dewasa,” ungkap Dr. Simon Baer, konsultan dan ahli bedah THT di UK kepada Live Science.
Tuba Eustachius adalah saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan nasofaring atau daerah di belakang hidung. Tuba inilah yang bertugas untuk mengontrol tekanan di rongga tengah telinga sehingga seimbang dengan tekanan udara di bagian luar tubuh. Tuba Eustachius sering kali dalam keadaan tertutup dan sesekali terbuka ketika kita menguap, menelan, atau mengunyah. Gerakan ini memungkinkan udara masuk melalui rongga tengah dan nasofaring.
Ketika terjadi perubahan atmosfer yang cepat—seperti halnya saat bepergian menggunakan pesawat—kita akan merasakan sensasi telinga tersumbat. Untuk membuka tuba Eustachius sekaligus menyeimbangkan tekanan pada rongga tengah telinga maka orang dewasa pun secara sadar melakukan gerakan menguap atau menelan. Nah, jika penyebab bayi menangis karena sumbatan ini, disarankan agar bayi mengisap botol susu atau Bunda langsung menyusuinya.
"Biarkan bayi mengisap botol pada saat-saat genting seperti ini. Cara lain adalah memastikan bayi sadar ketika pesawat akan mengudara atau mendarat,” saran Dr. Simon.
3. Pencet hidung bayi
Dalam ilmu kedokteran, dikenal manuver Valsalva yaitu pembuangan napas paksa dengan cara menutup lubang hidung dan memblokir udara. Hal ini akan mendesak udara untuk masuk ke rongga tengah telinga sehingga membuka saluran Eustachius. Menurut Medical News Today, cara melakukannya dengan mengambil napas dalam-dalam, tahan sekitar 10 detik, dan buang napas secara cepat untuk mengeluarkan udara, lalu bernapas seperti biasa.
4. Alihkan perhatian si kecil
Kebosanan membuat bayi rewel dan menangis. Meski berada di tempat yang terbatas, Bunda bisa menggendong si kecil di lorong pesawat—dengan catatan lampu tanda sabuk pengaman sudah dimatikan. Lakukan gerakan yang menenangkan sambil mengalihkan perhatiannya dengan menunjukkan benda-benda di sekitarnya atau mengajaknya bicara secara perlahan.
“Jika Anda berhasil menarik perhatiannya pada sesuatu yang menarik atau menyenangkan, biasanya tangisan bayi akan berkurang,” ungkap Claire McCarthy, M.D, dokter anak di Boston Children’s Hospital seperti dilansir Condé Nast Traveler.
ALICE LARASATI
Baca juga:
Pertimbangkan Ini Bila Mengajak Bayi Naik Pesawat
Bebas Tangis Bayi
Penyakit Bayi Setelah Liburan
Traveling bersama jadi makin nyaman... read more
Kapan sebenarnya waktu paling tepat untuk bepergian dengan si kecil?... read more
Liburan telah usai. Tubuh dan pikiran sudah fresh dan siap menjalani aktivitas sehari-hari. Sayangnya, bayi Anda di rumah justru sering rewel pascaliburan.... read more