6 Tes Untuk Mengetahui Alergi Anak
Tes kulit intrakutan
Gunanya: Untuk mengetahui alergi terhadap obat yang disuntikkan.
Prosedur:
- Dilakukan pada anak usia minimal 3 tahun.
- Tes dilakukan di kulit lengan bawah dengan cara menyuntikkan obat yang akan di tes di lapisan bawah kulit.
- Bila hasil tes positif, akan timbul bentol, merah dan gatal.
Tes provokasi dan eliminasi makanan
Gunanya: Mengetahui alergi terhadap makanan tertentu.
Prosedur:
- Dapat dilakukan pada anak usia berapa pun
- Diagnosis alergi makanan dibuat berdasarkan diagnosis klinis, yaitu anamnesis atau riwayat penyakit anak dan pemeriksaan yang cermat tentang riwayat keluarga, riwayat pemberian makanan dan tanda serta gejala alergi makanan sejak kecil.
- Selanjutnya, untuk memastikan makanan penyebab alergi, digunakan metode Provokasi Makanan Secara Buta (Double Blind Placebo Control Food Chalenge atau DBPCFC), yang merupakan standar baku. Namun karena cara DBPCFC ini rumit dan butuh biaya serta waktu tidak sedikit, beberapa pusat layanan alergi anak melakukan modifikasi terhadap metode ini. Salah satunya, dengan melakukan “Eliminasi Provokasi Makanan Terbuka Sederhana”. Caranya: dalam diet sehari-hari anak, dilakukan eliminasi (dihindari) beberapa makanan penyebab alergi selama 2–3 minggu. Setelah itu, bila sudah tidak ada keluhan alergi, maka dilanjutkan dengan provokasi makanan yang dicurigai. Selanjutnya, dilakukan diet provokasi 1 bahan makanan dalam 1 minggu dan bila timbul gejala dicatat. Disebut sebagai penyebab alergi bila dalam 3 kali provokasi menimbulkan gejala. Tak perlu takut anak akan kekurangan gizi, karena selain eliminasi diet ini bersifat sementara, anak dapat diberi pengganti makanan yang ditiadakan yang memilikin kandungan nutrisi setara.
Tes provokasi obat
Gunanya: Mengetahui alergi terhadap obat yang diminum.
Prosedur:
- Dapat dilakukan pada anak usia berapa pun.
- Metode yang digunakan adalah DBPC (Double Blind Placebo Control) atau uji samar ganda. Caranya, pasien minum obat dengan dosis dinaikkan secara bertahap, lalu ditunggu reaksinya dengan interval 15–30 menit.
- Dalam satu hari, hanya boleh satu macam obat yang dites. Bila perlu dilanjutkan dengan tes obat lain, jaraknya minimal satu minggu, bergantung dari jenis obatnya.