Ajak Anak Main Di Luar, Waspadai ISPA ya Bu!

 

 
Anak main di luar memang memiliki banyak manfaat, namun orang tua perlu membekalinya dengan imun yang kuat. Foto: Pexels/ Moon Family


Pada tahun 2023, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) menyebut 3 dari 10 anak Indonesia mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan anak. Ternyata bermain bisa menjadi salah satu caranya lho!
Diungkapkan dr. Attila Dewanti, SpA(K), dokter spesialis anak konsultan neurologi, dalam webinar "Bicara Gizi Anak Nasional 2024" beberapa waktu lalu, bermain di luar sangat baik untuk meningkatkan imun anak.  

Sistem Imun dan Perkembangan Otak

Keterkaitan sistem imun, perkembangan otak dan kecerdasan anak, dijelaskan para ahli melalui beberapa teori; early programming theory atau teori aktivasi sistem imun di usia dini (yang akan memprogram perkembangan kognitif anak di masa depan) dan teori gut-microbiota-immune-brain axis
Menurut Attila, sistem imun berkaitan dengan perkembangan otak dan kecerdasan anak. Otak adalah organ yang sangat dilindungi oleh tubuh. Otak memiliki pembatas sendiri dengan darah yang disebut dengan blood-brain-barrier yang memiliki tugas mencegah bakteri dan virus yang masuk ke otak. 
"Sistem imun yang lemah dapat membuat anak lebih rentan terhadap infeksi, dan pada akhirnya mengganggu proses belajar dan pertumbuhan otak mereka," ujar Attila.
Dibutuhkan sel imun yang dinamakan microglia untuk menghindari penyakit yang menyerang otak; seperti Alzheimer dan meningitis. Salah satu cara menguatkan imun microglia adalah dengan berolahraga. 
Bermain bisa menjadi salah satu alternatif agar anak aktif bergerak. Dengan bermain, anak bisa berkeringat. Melansir dari laman HaloDoc, berkeringat memiliki banyak manfaat seperti membuang racun pada tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, dan mendorong hormon bahagia. 
"Prinsipnya, anak harus berkeringat dengan cara yang asyik," tambah Attila. 
 

Ragam Aktivitas Bermain Anak yang Asik

IDAI melalui laman-nya menyebut, aktivitas fisik pada anak dapat mengurangi risiko obesitas, penyakit pembuluh darah, dan penyakit berbahaya lainnya  di kemudian hari. Ditambahkan juga oleh Attilla bahwa selain kemampuan berpikir, bermain juga dapat mengasah kemampuan emosi, sosial, dan berpikir anak. 
Ternyata, aktivitas bermain dapat diklasifikasi sesuai usia. Begini daftarnya, Bun!

Stimulasi anak usia 12-18 bulan:

- Mencorat-coret
- Menyusun kubus atau puzzle sederhana
- Masuk dan mengeluarkan benda kecil dari wadah
- Menyebutkan nama benda yang ditunjuk

Stimulasi anak usia 18-24 bulan:

- Petak umpet
- Menendang bola
- Bermain gelembung tiup
- Mengumpulkan barang dan memasukkan ke ember

Stimulasi anak usia  2-3 tahun:

- Menirukan cara gerak hewan, seperti jalan pinguin atau lombat kodok
- Saling memegang pundak dan bermain kereta
- Merangkak di playground 
- Permainan ikuti perintah 
- Menari mengikuti musik

Nah, menarik bukan? Yuk, kita terapkan pada anak-anak.

Penulis: Ghina Athaya

Baca Juga:

Mainan-mainan Seru Pengasah Minat Akan Ilmu Pengetahuan
Bermain Kreatif Mendukung Perkembangan Otak Anak 
Telanjang Kaki Penting Untuk Balita

 


Topic

#ISPA #gutmicrobiotaimmunebrain #maindiluar



Artikel Rekomendasi

post4

Obat Manjur Dari Kebun

Balita sering menjadi langganan penyakit batuk, pilek dan infeksi saluran pernapasan (ISPA). Rata-rata, anak mengalaminya 6-8 kali setahun. Agar tak melulu obat-obatan medis, coba beberapa jenis ramua... read more

post4

Antisipasi Alergi Sinusitis Anak

Anak yang mengalami gejala sinusitis seperti pilek, hidung mampet dan batuk, akan mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Bagaimana cara mengantisipasi?... read more