Teknologi VBT bisa menjadi solusi aman dan efektif agar anak tetap tumbuh aktif dan bebas bergerak. Foto: Freepik
Masa tumbuh kembang adalah fase emas anak dan remaja, di mana setiap aspek fisik, emosi, dan kognisi berkembang dengan cepat. Sayangnya, tak jarang gangguan tulang belakang seperti skoliosis muncul di masa ini, menghambat kenyamanan dan aktivitas sehari-hari.
Skoliosis merupakan kelainan berupa kelengkungan tulang belakang ke arah samping, yang dapat terjadi di leher (servikal), punggung atas (torakal), maupun punggung bawah (lumbal). Kondisi ini lebih sering ditemukan pada anak dan remaja, namun sering kali tidak terdeteksi hingga mengalami komplikasi.
Menjawab tantangan ini,
Vertebral Body Tethering (VBT) hadir menjadi salah satu metode bedah minimal
invasive yang efektif dan ramah pertumbuhan. Teknologi ini memungkinkan tulang belakang tetap tumbuh normal sekaligus memperbaiki kelengkungan tanpa membuatnya kaku.
“VBT sangat efektif bagi anak dan remaja yang masih dalam masa pertumbuhan. Berbeda dari operasi konvensional, teknik ini mempertahankan fleksibilitas tulang belakang dan mempercepat pemulihan,” ujar Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Spine RS Pondok Indah,
Dr. dr. Didik Librianto, Sp.OT (K), dalam siaran persnya.
Keunggulan VBT Dibanding Operasi Konvensional
Dibandingkan metode bedah skoliosis konvensional, teknik VBT menawarkan berbagai keunggulan signifikan, antara lain:
- Fleksibilitas terjaga
Tulang belakang tetap lentur dan bebas bergerak, berbeda dari operasi konvensional yang dikeluhkan membuat punggung penderita menjadi kaku.
- Teknik minimal invasive
Sayatan untuk melakukan teknologi ini terbilang kecil. Perdarahan pun menjadi relatif lebih sedikit dan trauma jaringan juga lebih minim.
- Waktu rawat inap lebih singkat
Karena minim sayatan dan trauma, masa pemulihan melakukan teknologi ini membutuhkan sekitar 3–4 hari rawat inap saja.
- Pemulihan lebih cepat
Sehingga anak dapat kembali beraktivitas dan melakukan beberapa gerakan seperti; membungkuk, melompat, hingga olahraga ringan tanpa hambatan setelah pulih.
Selain itu, VBT memanfaatkan pertumbuhan alami tulang belakang untuk meluruskan kelengkungan secara bertahap. Oleh sebab itu, semakin dini tindakan dilakukan—terutama saat kelengkungan mencapai 25–65 derajat—semakin maksimal hasilnya.
Dokter Didik Librianto dan ilustrasi anak menjalani pemeriksaan tulang belakang oleh dokter ortopedi di rumah sakit. Foto: Dok. RSPI Group dan Canva
Indikasi dan Proses Tindakan VBT
VBT ideal untuk pasien dengan skoliosis idiopatik, yakni skoliosis yang tidak diketahui penyebab pastinya. Terutama pada kasus skoliosis dengan tingkat kelengkungan 25–65 derajat.
Proses VBT ini bisa dimulai dengan pemasangan
anchor kecil di tulang belakang yang dihubungkan dengan tali fleksibel (
tether). Saat anak bertumbuh,
tether akan menyesuaikan kelengkungan secara bertahap, sehingga menjaga postur tubuh anak tetap seimbang.
“Karena bekerja mengikuti pertumbuhan, VBT sebaiknya dilakukan sebelum masa pertumbuhan tulang berakhir. Konsultasi tepat waktu sangat penting untuk menghindari kondisi skoliosis yang makin berat,” jelas Didik.
Bisa dikatakan, VBT bukan hanya tentang struktur tulang yang lurus, tetapi juga tentang kualitas hidup anak yang tetap aktif, sehat, dan bebas rasa sakit.
Bertindak Cepat, Tumbuh Lebih Sehat
Teknologi VBT telah menjadi terobosan penting dalam penanganan skoliosis anak dan remaja. Dengan pendekatan minimal
invasive, hasil koreksi permanen, dan fleksibilitas tubuh tetap terjaga, VBT memberikan harapan baru bagi anak untuk tumbuh maksimal tanpa hambatan dalam bergerak.
Wah, kalau melihat informasi ini, skoliosis kini bukan lagi penghambat anak-anak penderitanya untuk meraih impian yang lebih luas di masa depan ya. Dan saran dokter, sebaiknya orang tua segera mengupayakan evaluasi tulang belakang jika ada indikasi skoliosis terutama sebelum masa pertumbuhan anak berakhir. Yuk, Bunda dan Ayah, konsultasikan dengan dokter spesialis ortopedi sebagai langkah awal menuju tulang anak yang sehat dan masa depannya yang lebih bebas bergerak.
Penulis: Laili Damayanti
Sumber: Rumah Sakit Pondok Indah Group
Baca juga:
Waspadai Penyakit Sel Sabit! Ini Fakta Medis yang Perlu Dipahami
Ajak Anak Main Di Luar, Waspadai ISPA ya Bu!
Ginjal Anak Bocor? Begini Cara Mencegahnya!