Pentingnya sarapan sebelum memulai aktivitas cukup sering digadang-gadangkan. Namun, sarapan yang sehat tidak sekadar membuat perut kenyang. Terutama, bagi anak-anak.
Konsumsi sarapan yang kurang seimbang dan tidak sehat, seperti yang dilansir oleh www.readersdigest.co.id, menurut
Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH, ahli gizi kesehatan masyarakat dari Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), menyebabkan asupan asam lemak tak jenuh omega 3 dan 6 pada anak Indonesia masih kurang.
Omega 3 dan 6 sangat dibutuhkan oleh anak-anak dalam mencapai pertumbuhan yang optimal. Terutama, untuk pertumbuhan sel-sel otak. Konsumsi sarapan yang seimbang perlu menjadi perhatian. Dari segi kuantitas dan kualitas, sarapan harus setara. “Jangan hanya semata-mata mementingkan kuantitasnya, yang penting anak kenyang. Itu salah. Tetapi menu sarapan, khususnya anak-anak,harus bervariasi, ada sayurnya, lauk, lemak dan sumber karbohidrat,” tambah dr.Ratna.
Untuk sarapan, sebaiknya hindari menu yang digoreng (
deep fried) karena kandungan lemak jenuhpada minyak goreng yang terlalu panas akan meningkat, dan bisa menyebabkan kolesterol tinggi. Lebih baik sediakan menu yang ditumis saja. Pilihan minyak juga harus hati-hati. Minyak kelapa sawit mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi. Sebaiknya gunakan minyak zaitun atau minyak bunga matahari untuk memasak.
Membiasakan anak mengonsumsi kacang-kacangan, sayuran dan ikan-ikanan juga perlu diterapkan. Makanan-makanan tersebut mengandung omega 3dan 6 yang cukup tinggi. Sebagai suplemen tambahan, bisa juga diberikan minyak ikan bagi anak-anak, yang saat ini mudah ditemukan di pasaran.
Menerapkan menu sarapan seimbang tidak hanya berlaku bagianak-anak. Orang dewasa pun dapat menerapkan konsumsi sarapan seimbang agar kebutuhan nutrisi lebih terjamin, dan mencegah penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat pola makan tidak sehat
.
(Dok. FG)
Baca Juga:
Menu Sarapan Anak Sesuai Kebutuhan Gizinya
8 Ide Sarapan Di Berbagai Negara