Ajak Anak Main Di Luar, Waspadai ISPA ya Bu!
3 dari 10 anak Indonesia mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan anak saat bermain di luar.... read more
Bunda tak perlu buru-buru beli sepatu buat anak. Balita yang baru bisa berjalan biarkan saja telanjang kaki semaksimal mungkin.
Senang rasanya melihat deretan sepatu anak di toko sepatu. Lucu-lucu aneka warna dan model. Bunda-bunda yang sedang ancang-ancang untuk membeli sepatu karena anaknya sudah bisa berjalan, tunda dulu.
Kevin Geary penulis Revolutionary Parent di Washington Post menyatakan bahwa sepatu yang dipakaikan terlalu dini pada anak-anak malah berdampak buruk. Terutama apabila sepatu terlalu kaku, sempit, dan memiliki sol yang tidak fleksibel. Ini akan mengganggu perkembangan kaki anak seperti mengganggu penjejakan kaki yang alami dan tepat, mengurangi kemampuan kaki untuk berfungsi dengan baik, serta menghambat perkembangan geraknya.
Membiarkan kaki telanjang, ini manfaatnya
- Melatih indera peraba. Membiasakan saraf di telapak kakinya dengan tekstur objek yang diinjak. Anak-anak yang kakinya selalu dilindungi dengan alas kaki akan merasa geli ketika menginjak rumput, misalnya. Rangsangan taktil ini penting agar balita memiliki memori sensori untuk mengenali berbagai permukaan. Seperti licin, kesat, kasar, berpasir.
Serabut saraf kaki tidak hanya memiliki reseptor terhadap rangsangan taktil tetapi juga dapat mengenali suhu dan nyeri. Perangsangan serabut saraf akan lebih optimal bila anak sering telanjang kaki.
- Menguatkan tulang kaki. Tulang kaki bayi masih sangat lunak dan akan mengeras sempurna di usia 5 tahun, dan terus tumbuh sampai remaja. Bertelanjang kaki membantu membentuk tulang kaki agar lebih kuat. Memakaikan sepatu - apalagi yang kaku - akan mengubah struktur tulang kakinya karena dipaksa menyesuaikan dan mengikuti bentuk serta ukuran sepatu. Dalam jangka panjang dapat merusak struktur dan fungsi tulang kaki secara permanen.
- Mencegah telapak datar. Anak-anak umumnya memilki telapak kaki yang datar atau flat arch. Berjalan telanjang kaki dapat membantu menguatkan otot dan ligamen kakinya. Juga membentuk lengkung pada telapak kakinya dan mengoptimalkan perkembangan anatomi kaki secara alami.
- Berjalan lebih mantap. Kaki memiliki saraf lebih banyak dibanding anggota tubuh lainnya. Terdapat lebih dari 200.000 ujung saraf di telapak kaki. Ketika bersentuhan dengan tanah atau lantai, saraf-saraf ini akan membantu anak beradaptasi dengan objek yang diinjaknya. Dengan begitu anak bisa menyesuaikan gerakannya, serta berjalan lebih gesit, mantap dan lincah seperti menyalip, berputar.
Anak-anak yang bertelanjang kaki akan sering melihat ke bawah saat berjalan untuk memastikan apa yang diinjak. Dengan begitu dia juga lebih waspada dari hal-hal yang membahayakan langkahnya.
- Meningkatkan kemampuan adaptif. Kaki dapat mencengkeramkan jari-jari ke permukaan tanah, menyesuaikan kecepatannya atau agak berjingkat saat melewati permukaan yang agak panas atau dingin.
- Melatih keseimbangan tubuh. Dr. Kacie Flegal seorang chiropractic di Oregon, AS mengatakan bahwa saat berjalan bertelanjang kaki telapak kaki akan lebih peka terhadap sentuhan. Sentuhan ini akan mengirim informasi terkait permukaan tanah ke otak, proprioceptive (persepsi terhadap rangsang yang berhubungan dengan kondisi tubuh seperti posisi, postur dan keseimbangan), serta jalur vestibular. Koneksi ini akan menciptakan fokus dan kesadaran pada anak untuk menyesuaikan langkah dan geraknya. Dengan kata lain, mereka lebih memilki kemampuan untuk menyeimbangkan tubuhnya di berbagai medan.
- Tidak cepat pegal. Karena anak balita tumbuh pesat, orang tua biasanya membelikan sepatu dengan ukuran lebih besar daripada yang seharusnya. Maksudnya supaya sepatu bisa dipakai lebih lama dan tidak cepat sempti. Ketika memakai sepatu yang ukurannya tidak sesuai, jari-jari kaki anak akan menekuk untuk mencengkeram alas kakinya agar tidak terlepas. Ini membuat kaki mereka lebih cepat pegal terutama bila mereka harus terus mencengkeram dalam waktu lama.
- Lebih dekat dengan alam. Menyatu dengan alam, anak menjadi tidak berjarak dengan alam. Mereka bisa merasakan pasir pantai yang lembut, batu di atas permukaan tanah, lumpur yang lengket, genangan air di halaman rumah dan sebagainya.
- Tidak rentan lecet dan berjamur. Kaki lecet adalah masalah yang timbul karena ukuran sepatu yang tidak pas. Karena kita tinggal di daerah beriklim lembap, kaki berisiko tinggi ditumbuhi jamur bila terlalu sering tertutup sepatu.
(ab)
3 dari 10 anak Indonesia mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Kondisi ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan anak saat bermain di luar.... read more
Ada beberapa pendapat di masyarakat yang percaya bahwa imunitas anak akan lebih kebal dari hepatitis A jika terbiasa mengonsumsi makanan atau minuman dari tempat yang minim kebersihan. Benarkah?... read more
Tidak sedikit merek susu anak yang meng-klaim penggunaan madu sebagai alternatif gula, yang katanya lebih baik daripada gula sukrosa. ... read more