8 Persiapan Si Kecil Masuk Prasekolah
Tak terasa, bayi mungil Anda sudah harus masuk prasekolah. Bunda pasti tak tahan mendengar rengekannya setiap hari minta ke sekolah.... read more
Anak-anak yang lahir di awal masa pandemi lebih banyak menghabiskan wakut di dalam rumah. Ketrampilan sosial emosi perlu dikembangkan agar mereka siap masuk dunia baru: Dunia prasekolah.
Kalau balita Anda sekarang berumur 2 tahun, tak lama lagi dia akan masuk dunia prasekolah, bila rencana PTM penuh direalisasikan.
Area penting dalam keterampilan sosial emosi harus dicapai oleh anak, karena skill itu lebih penting dari matematika, membaca, dan lain-lain. Keterampilan sosial emosi yang harus dimiliki oleh anak adalah:
- Empati
- Mengatur emosi
- Memecahkan masalah
- Mengambil keputusan
- Komunikasi
- Membangun relasi dengan teman dan keluarga
- Memahami diri
- Mengendalikan diri
Di kelas kelompok bermain, anak-anak usia 3 dan 4 tahun akan tertawa bersama, bermain bersama di jam istirahat. Mereka saling tebak, setelah senam pagi, lalu apa. Sehabis story telling, mereka akan melakukan apa. Selama beraktivitas mereka juga saling ngobrol, banyak bertanya pada teman dan guru, menggunakan kata dan kalimat untuk mengekspresikan kebutuhan dan perasaannya. Mereka juga saling bergantian menggunakan mainan.
Anak-anak yang sehat secara sosial emosional cenderung menunjukkan dan melanjutkan perkembangannya, beberapa perilaku dan keterampilan penting.
Ciri-ciri anak yang sehat sosial emosi:
- Suasana hati selalu baik
- Mendengarkan dan mengikuti arahan
- Punya relasi yang baik dengan teman sebaya dan pengasuhnya
- Peduli pada teman dan menunjukkan minat pada orang lain
- Mengenali, memberi nama dan mengatur perasaannya
- Memahami perasaan orang lain dan menunjukkan empati
- Mengekspresikan keinginannya dan mengatakannya dengan jelas
- Mencapai keberhasilan dalam bermain dan aktivitas kelompok
- Dapat bermain, bernegosiasi dan kompromi dengan orang lain
Sehat sosial emosi ini sangat penting untuk anakkarena dapat memengaruhi keseluruhan kemampuan belajarnya. Banyak penelitian menyebut bahwa anak-anak yang sehat sosial emosinya cenderung lebih bahagia, punya motivasi yang besar untuk belajar dan punya perilaku yang baik di sekolah, senang berpartisipasi dalam kegiatan kelas dan menunjukkan pencapaian akademik yang lebih tinggi dibanding anak-anak sebayanya yang sosial emosinya kurang sehat.
Anak-anak yang menunjukkan adanya masalah atau kesulitan dalam hal sosial emosionalnya cenderung kesulitan mengikuti arahan dan partisipasi dalam kegiatan belajar. Mereka suka menolak teman, kurang percaya diri, buruk pencapaian akademiknya dan tidak naik kelas.
Kembangkan keterampilan sosial emosi anak Anda di rumah, ini caranya:
Bangun relasi yang dapat dipercaya oleh anak
Anak tumbuh dan berkembang dalam konteks relasinya dengan orang tua. Orang tua yang peduli dan dapat dipercaya oleh anak, sangat penting untuk perkembangan anak. Hargai anak, beri kehangatan dan afeksi.
Tunjukkan kehangatan dan afeksi secara konsisten
Terutama saat anak mengalam frustrasi atau kecewa, kehangatan dan afeksi sangat dia perlukan. Ini akan membantu anak mengembangkan sikap empatinya pada teman sebayanya.
Hargai anak sebagaimana adanya
Menunjukkan sikap menghargai anak akan menguatkan relasi Anda dengannya. Rasa percaya diri dan mau selalu mencoba hal baru, berawal dari sikap orang tua yang menghargai anak. Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang dia bicarakan, terima perasaannya, dan luangkan waktu khusus bersamanya. Manfaatkan segala bentuk media yang Anda punya:
- Buku cerita
- Boneka
- Kegiatan yang terencana
- Mengoreksi segera
- Memberikan pujian yang efektif
- Menjadi model perilaku
Pertemukan anak dengan anak lain seusianya
Anak usia 2 tahun memang tidak dapat diharapkan dapat bermain bersama dan terjadi interaksi di dalamnya. Tapi pertemuan ini penting agar anak belajar cara berkenalan dan memberi salam, serta menatap mata orang yang mengajaknya bicara - bagian penting dalam menjalin pertemanan.
Tak terasa, bayi mungil Anda sudah harus masuk prasekolah. Bunda pasti tak tahan mendengar rengekannya setiap hari minta ke sekolah.... read more
Walau bukan anak yang tertutup ketimbang teman-teman lainnya, balita bisa saja sulit berteman. Kenapa bisa terjadi? ... read more
Saat Anda memasukkan balita kelompok bermain atau TK, tak hanya kematangan mental, tapi cek juga kesiapan fisiknya.... read more