Foto ilustrasi: Pexels/ Emma Bauso


Bunda dan Ayah pernah mendengar anak-anak yang mengalami anxiety atau fobia karena perilaku orang tua? Nah, ternyata tanpa disadari, ada gerak-gerik yang diam-diam anak perhatikan dari Bunda dan Ayah, lho. Hasil dari observasi ini akan jadi pondasi anak berlaku ketika dewasa. 

Berdasarkan penelitian, perilaku orang tua seperti; mengontrol berlebihan, over-protektif, suka bikin cemas atau cemas berlebihan sendiri, atau sering bersikap negatif, dapat mencetuskan gangguan kecemasan ketika anak beranjak remaja. Pada beberapa tinjauan komprehensif juga terbukti, gangguan kecemasan orang tua termasuk salah satu pencetus gejala gangguan kecemasan anak ketika beranjak besar.

Bukan hanya soal gangguan kesehatan mental, anak juga mampu menginternalisasi hal-hal lain dari orang tua. Misalnya, cara menghadapi masalah, kemampuan berempati dengan orang lain, hingga cara bersopan santun terhadap orang lain. Jadi, jangan heran ya Bun Yah, kalau anak menjadi sulit bergaul ketika orang tua juga bersikap kaku terhadap orang lain.

Berikut adalah hal-hal yang sering dianggap remeh namun diperhatikan oleh anak:

Bahasa tubuh saat stres

Saat pekerjaan menumpuk atau masalah internal datang, anak akan melihat bagaimana reaksi dan bahasa tubuh Bunda dan Ayah. Anak juga akan mencontoh bagaimana orang tua mereka menangani stres, apakah dengan tenang atau justru sebaliknya.

Ragam nada bicara dan sopan santun 

Tentu kita akan menggunakan nada bicara yang berbeda setiap orang. Ketika Bunda bicara dengan keluarga atau orang yang lebih tua, anak akan melihat adanya perbedaan saat Bunda bicara dengan teman. Ini akan membangun pemahaman anak tentang sopan santun. 

Kemampuan membuat batasan

Anak menyadari bagaimana anak membuat batasan pada orang lain. Anak akan memahami bagaimana cara menghormati orang lain, misalnya dengan tidak menyentuh orang lain tanpa izin atau bertanya hal-hal yang bersifat privat. Kebiasaan ini akan membuat anak tumbuh menjadi anak yang sopan dan disegani. 

Suka atau tidak suka hewan

Sebagai peniru ulung, anak akan menyadari bagaimana orang tua mereka berinteraksi dengan hewan. Apakah orang tua memberi makan pada kucing jalanan atau justru mengusirnya? Observasi ini akan berpengaruh pada empati anak. 

Gaya keuangan

Saat anak ikut Bunda belanja ke pasar atau menghitung biaya bulanan, anak diam-diam melihat cara Bunda mengatur finansial. Jika anak mendapat contoh yang baik, anak akan mengerti bagaimana cara bertanggung jawab mengatur keuangan dan tabungan. 

Nah, kalau sudah begini, kita juga perlu mengatur perilaku dan kebiasaan ya Bunda Ayah, agar anak memiliki perilaku dan kebiasaan yang baik di masa depan.

Penulis: Ghina Athaya

Baca juga:
Jadikan Anak Pelopor dan Pelapor? Begini Caranya!
Humor, Elemen Penting dalam Perkembangan Anak
Cara Tepat Menjawab Kalau Balita Bertanya 'Kenapa'