Selain bayangkan akan rasa sakit, perubahan penampilan juga menjadi sesuatu yang ditakutkan oleh calon ibu. Mulai dari berubahanya bentuk tubuh sampai kulit yang tampak tidak mulus lagi. Hamil memang membawa kebahagiaan namun kehamilan juga meninggalkan ‘jejak’ pada penampilan perempuan, yaitu gurat putih yang timbul akibat peregangan kulit
(Stretch Mark).
Penyebab utama stretch-markHampir semua ibu hamil memiliki ‘jejak’ stretch-mark. Ada dua faktor penyebabnya, salah satunya adalah kehamilan. Saat hamil, kulit ibu meregang seiring dengan membesarnya tubuh dan bertambahnya berat badan. Karena tubuh membesar lebih cepat daripada kecepatan kulit untuk meregang, maka timbullah guratan yang dikenal dengan stretch-mark. Faktor kedua adalah adanya peningkatan hormon saat hamil. Hormon-hormon ini menarik air lebih banyak dari kulit sehingga menyebabkan meregangnya ikatan antar serat kolagen. Hasilnya, kulit mudah ‘robek’ ketika meregang dan membentuk guratan.
Awal Stretch Mark TerbentukPada umumnya stretch-mark terlihat mulai trimester terakhir kehamilan – sekitar usia 7 atau 8 bulan. Namun ada juga beberapa ibu yang mulai terlihat stretch-mark lebih dini, ketika perutnya mulai membesar. Untuk ibu dengan kulit terang cenderung membentuk stretch-mark dengan warna pink. Sementara ibu dengan kulit lebih gelap cenderung memiliki stretchmark berwarna lebih terang daripada kulit di sekitar perut.
Awal pembentukan stretch-mark memiliki tahapan hingga berakhir pada guratan putih atau silver di area tertentu, tahapannya:
•
Tahap 1 Mulanya timbul guratan berwarna pink di kulit, diikuti dengan rasa gatal. Kulit yang meregang ini akan terlihat gepeng dan tipis.
•
Tahap 2 Secara bertahap, stretch-mark akan memanjang dan melebar serta berubah warna menjadi kemerahan atau keunguan.
•
Tahap 3 Ketika stretch-mark sudah ‘matang’, warna kemerahan atau keunguannya akan menghilang. Beberapa bulan setelah kehamilan, rona merah atau pink ini tampak seperti menghilang, namun segera membentuk gurat putih pucat atau silver. Guratan-guratan ini kemudian berbentuk tidak beraturan dan terlihat sedikit tertekan ke dalam.
Lokasi Stretch-mark Kebanyakan ibu hamil memiliki stretch-mark di sekitar perut. Namun stretch-mark juga bisa muncul di payudara, selangkangan, pinggang, pinggul, bawah punggung dan sekitar bokong. Biasanya, stretch-mark muncul di area dimana banyak lemak terkumpul. Sebelum stretch-mark muncul, Anda perlu mencegahnya, sebab sekali muncul guratan, akan sangat sulit menghilangkannya.
Untuk mencegah stretch mark dapat dilakukan dengan menjaga kelembapan dan kelenturan kulit, seperti:
• Mengonsumsi Skin foodSerat kolagen dan elastin diperlukan kulit yang terus meregang seiring dengan membesarnya bagian tubuh. Semakin kuat serat ini, kulit semakin sulit ‘robek’. Karena itulah, penting untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin E, B, C, dan seng untuk membantu pembentukan kolagen pada kulit. Vitamin C penting untuk antioksidan yang melindungi jaringan kulit dari kerusakan. Vitamin B2 (Riboflavin) dan B3 (Niacin) juga penting untuk menjaga kesehatan kulit. Minumlah cukup air – sekitar 2 liter per hari – untuk menguatkan dan memperbarui sel-sel kulit.
• OlahragaSelain untuk meningkatkan energi, mencegah mood swing, memperbaiki pola tidur dan meningkatkan pikiran positif tentang diri sendiri, olahraga juga membantu mencegah timbulnya stretch-mark. Berolahraga melancarkan sirkulasi darah sehingga menjaga kulit tetap elastis dan lentur saat mengalami peregangan.
• Bantuan lotionSelain mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga, oleskan lotion, cream atau minyak secara berkala setiap hari di area sekitar tempat timbulnya stretch-mark. Lotion ini diformulasikan untuk menjaga elastisitas kulit. Gunakan sedikitnya dua kali sehari sedini mungkin –sejak awal kehamilan. Dengan begitu, kulit Anda akan tetap terjaga kelembapannya dan lebih lentur ketika tubuh semakin mebesar.
KONSULTASI : dr. SRI PRIHIANTI, SpKK, dokter spesialis kulit dan direktur riset dan pengembangan Erha Clinic.