Kehamilan bukan saja memicu perubahan suasana hati, tetapi juga membuat tubuh Anda mengalami perubahan yang menimbulkan rasa sakit pada area punggung. Nyeri punggung biasa terjadi pada trimester kedua hingga menjelang trimester ketiga. Pada saat itu rahim mulai membesar, janin semakin berat, dan terjadi perubahan postur tubuh serta perubahan titik berat tubuh. Inilah yang memicu terjadinya nyeri punggung saat hamil. Sakit punggung terjadi pada sendi sakroiliaka, yaitu area bertemunya tulang panggul dengan tulang belakang. Rasa nyeri terasa ketika Anda membungkukkan badan. Yuk, ketahui penyebabnya, Bunda!
Perubahan hormonal. Selama kehamilan, tubuh Anda memproduksi hormon yang disebut relaxin yang memungkinkan jaringan pengikat (ligamen) di daerah panggul untuk rileks dan persendian menjadi longgar saat persiapan proses persalinan. Namun, hormon tersebut dapat juga menyebabkan ketidakstabilan dan rasa sakit pada ligamen.
Stress. Stress dapat menyebabkan ketegangan otot di punggung. Hal ini akan berdampak nyeri punggung atau kejang punggung.
Perkembangan bayi. Semakin bertambah usia kehamilan, maka semakin besar pula janin dan rahim. Perkembangan ini menekan pembuluh darah dan saraf area panggul dan punggung.
Otot. Saat rahim mengembang, dua lembar otot sejajar - yaitu otot abdomen rektum, yang bergeser dari tulang rusuk ke tulang kemaluan dapat terpisah akibat rahim yang semakin membesar. Kondisi ini bisa menambah rasa sakit.
Postur Tubuh. Kehamilan dapat menggeser pusat gravitasi Anda. Akibatnya, Anda mungkin secara bertahap akan mengalami perubahan bentuk tubuh, dan cara berjalan. Hal ini dapat menyebabkan nyeri punggung.
Pertambahan Berat Badan. Berat badan akan terus mengalami kenaikan selama hamil.Umumnya antara 25-35 kg. Secara otomatis, tulang belakang harus menopang berat yang semakin bertambah. Kondisi ini bisa memicu nyeri punggung bagian bawah. Karena berat bayi dan rahim yang sedang tumbuh juga memberi tekanan pada pembuluh darah dan saraf di panggul dan punggung.
Di trimester kedua kehamilan, biasanya ibu sudah lebih tenang. Mual dan muntah sudah tidak terlalu sering bahkan tidak sama sekali. Tetapi ibu hamil harus memelihara kondisi rileks dan nyaman, dan ini... read more