Kasus Covid Terkonfirmasi Melonjak, Pemerintah Imbau Prokes Ditingkatkan
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian COVID-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus. ... read more
Selama pandemi ini, kita disarankan untuk memakai masker saat keluar rumah untuk melindungi diri agar tidak tertular COVID-19. Sayangnya, dr. Arini Astasari Widodo, Sp. KK, spesialis penyakit kulit dan kelamin, mengatakan bahwa terlalu lama memakai masker bisa membuat kulit jadi berjerawat. Di balik masker, sirkulasi udara dari napas kita tidak maksimal sehingga menyebabkan peningkatan temperatur dan kelembapan sehingga dapat jadi tempat tumbuhnya bakteri penyebab jerawat.
Nah, bagaimana caranya agar tak berjerawat karena “keharusan” bermasker ini?
1. Pilih Bahan Masker yang Tepat
Di tengah langkanya masker bedah, masker kain menjadi pilihan. Pemilihan bahan masker perlu dipertimbangkan demi kesehatan kulit Anda. “Apabila kulit kita sensitif, kita bisa mengunakan bahan yang 100% katun,” saran dr. Arini. Kain katun memiliki permukaan yang lembut. Area wajah Anda yang tertutup lebih mungkin berkeringat. Kain jenis ini juga punya kemampuan menyerap keringat yang baik.
2. Tidak 'Terlalu'
Kenakan masker tidak terlalu ketat dan tidak longgar. Jika masker terlalu ketat, akan memberikan tekanan pada wajah dan meninggalkan bekas. “Intinya kita harus mengurangi tekanan,” ujar dr. Arini. “Sedangkan jika kita longgarkan, masker juga akan menimbulkan masalah. Masker akan menimbulkan banyak gesekan dan dapat menjadi penyebab iritasi serta jerawat,” imbuhnya.
3. Sebaiknya ganti Masker Tiap 4 Jam
Ternyata masker tidak bisa dipakai sepanjang hari, lho. Mengingat sirkulasi udara di balik masker tidak baik, maka dr. Arini menyarankan untuk mengganti masker tiap 4 jam. “Jadi jika masih ada yang harus bekerja dan mengunakan masker kain, disarankan untuk membawa masker cadangan dan disimpan.”
(LELA LATIFA)
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian COVID-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus. ... read more
Cegah keparahan dengan protokol kesehatan dan vaksinasi.... read more
Pandemi covid-19 belum sepenuhnya menjadi endemi, penyakit-penyakit infeksi yang dulu sudah dapat dikendalikan kembali muncul. ... read more