Terkadang keengganan untuk disentuh pasangan disebabkan oleh perasaan bahwa melahirkan membuat istri tak lagi cantik secara fisik. Yakinkan diri sendiri bahwa peristiwa kehamilan maupun melahirkan justru membuat diri semakin
menarik. Suami juga bisa meyakinkan istri mengenai hal ini.
Rasa nyaman terhadap penampilan diri membuat istri juga merasa nyaman berdekatan dengan pasangan.
Menyempatkan berkencan. Karena sibuk dengan hadirnya bayi, terkadang suami-istri tidak menyempatkan diri untuk
berkencan. Padahal, berkencan sangat penting untuk memberi suasana baru yang dapat menyegarkan hubungan dengan pasangan. Selain itu, saat-saat bersama pasangan dapat memompakan energi baru untuk menjalani hari-hari melelahkan dalam merawat bayi. Carilah seseorang yang dapat dipercaya untuk menjaga anak sementara Anda berkencan. Kesempatan berduaan dengan pasangan membantu memunculkan kembali kemesraan yang hampir pudar.
Mencoba terbuka. Kecemasan memang dapat menghalangi keinginan suami atau istri untuk bercinta. Karenanya, cobalah saling terbuka membicarakan kecemasan yang dirasakan. Keterbukaan suami atau istri terhadap apa yang menjadi penyebab kecemasan masing-masing membuat pasangan merasa dihargai. Keterbukaan juga membuka peluang bagi pasangan untuk membantu, dan bersama-sama menghadapi kecemasan. Kebersamaan dalam menghadapi berbagai masalah bersama niscaya memperkuat ikatan diantara suami dan istri.
Konsultasi ke ahli. Konsultasikan kecemasan dalam melakukan hubungan intim dengan ahli, misalnya dokter kandungan yang selama ini merawat. Tanyakan kapan saat tepat memulai hubungan intim kembali, dan apa saja yang perlu diperhatikan. Jangan lupa merencanakan penggunaan alat kontrasepsi. Dengan cara ini kecemasan yang berhubungan dengan kesehatan dan kemungkinan untuk hamil kembali pada waktu yang berdekatan dapat dikurangi.