Anak yang didongengi orang tuanya, memiliki aktivitas otak yang lebih baik. Foto: Shutterstock
Dampak signifikan dari para orang tua yang suka membacakan buku untuk anaknya, anak menjadi lebih mudah mencerna informasi kelak kemudian hari. Fakta ini ditemukan dari hasil penelitian yang diterbitkan oleh
Melbourne Child Psychology, soal aktivitas otak yang lebih baik pada anak yang didongengi oleh orang tuanya.
Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan, anak-anak dapat mencerna informasi lebih baik saat terbiasa diajak mendengarkan cerita atau dongeng bersama orang tuanya. Bahkan, anak juga mudah mencerna informasi walaupun hanya dari mendengarkan cerita tanpa bantuan visual.
Akan tetapi, Bunda dan Ayah tetap harus menyesuaikan buku dengan usia anak,
ya! Agar anak tidak kesulitan dalam membaca serta mencerna isi buku cerita.
Berikut klasifikasi buku berdasarkan usia anak yang disarankan para ahli.
Usia 0 sampai 3 Tahun
Pada usia tiga tahun pertama, anak mudah sekali terdistraksi.
Board book sangat cocok untuk anak berusia 0 sampai 3 tahun karena memiliki banyak warna dan sedikit tulisan.
Buku ini memiliki bobot 50 hingga 1.000 kata per buku, sehingga sangat mudah untuk dibaca anak kategori Batita. Kebanyakan
board book membawakan tema seperti pengenalan huruf, angka, hewan, dan hal-hal mendasar yang baik untuk perkembangan kognitif anak.
Usia 4 sampai 8 Tahun
Ketika anak sudah mulai mandiri, dengan kemampuan menggenggam dan membaca buku lebih baik, mereka sudah dapat diperkenalkan buku yang lebih memiliki cerita.
Picture book sangat cocok untuk anak-anak di kelompok usia ini karena memiliki desain gambar lebih besar-besar dari
board book. Namun
picture book memiliki kelebihan berupa halaman-halaman penuh dengan gambar ilustrasi dan cerita yang menarik.
Buku ini biasanya berisi cerita yang mendekatkan anak pada hal-hal berkaitan dengan emosi, seperti; perasaan, cara bersosialisasi, dan lain-lain.
Usia 6 sampai 12 Tahun
Pada usia sekolah dasar, anak sudah bisa diperkenalkan dengan
chapter book. Umumnya, buku jenis ini memiliki lebih sedikit gambar dan cenderung mengajak imajinasi anak ke dalam cerita petualangan maupun kehidupan seru sehari-sehari yang disajikan oleh penulis.
Buku ini juga menawarkan bahasan serta gaya bercerita yang lebih kompleks, sehingga anak bisa mempelajari hal baru.
Usia 12 sampai 18 Tahun
Pada kelompok usia ini, anak yang sudah memasuki masa remaja, mulai mencari bacaan yang lebih kompleks. Buku kategori
young adult dapat menjadi jembatan bagi anak untuk menikmati buku-buku hingga kelak ia dewasa.
Buku ini kebanyakan ber-
genre fiksi dengan gaya bahasa dan tema yang cocok untuk usia anak sekolah menengah. Bobot kata dalam buku jenis ini biasanya berkisar antara 40.000 sampai 80.000 kata.
Nah, selain memberikan buku yang sesuai dengan usia dan kemampuan kognitif anak, buku cerita juga perlu disesuaikan dengan selera humor dan minat anak yang berbeda-beda juga agar anak tetap dapat menikmatinya,
ya Bunda Ayah!
Penulis: Ghina Athaya
Baca Juga:
8 Cara Mendongeng Buat Balita
Kelebihan Bercerita dengan Buku Tanpa Kata-kata untuk Balita
4 Cerita Rakyat untuk Dongeng Sebelum Tidur