Suami Atau Isteri Terlalu Perhatian (Clingy)

 

Suami atau isteri, sehari bisa menelpon hingga 10 kali untuk hal-hal yang sepele dan berlangsung setiap hari. Awalnya sebagai bentuk perhatian atau ungkapan sayang. Tapi jika dirasa berlebihan, perhatian yang berlebihan itu akan menjurus pada sikap clingy.

Lekat berlebihan. Clingy merupakan kata sifat yang menunjukkan kelekatan pada sesuatu atau seseorang. Dalam hubungan suami isteri atau pasangan, Dra. Ina Saraswati, staf pengajar di bagian Psikologi Klinis, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, menyatakan bahwa seseorang dikatakan clingy apabila ia sangat lekat, tergantung secara emosional terhadap pasangan, dan dalam banyak hal tidak mandiri atau terlalu membutuhkan pasangannya. Hampir sama dengan sikap over-dependecy atau posesif, pada umumnya seorang yang clingy menunjukkan perilaku yang over dependency (ketergantungan yang berlebihan), sikap yang posesif (ingin selalu memilki dan cenderung ‘menuasai’) terhadap pasangannya. Hanya saja sikap clingy lebih fokus pada kelekatan pada pasangan secara berlebihan.

Tak percaya. Pada umumnya sikap clingy dilatarbelakangi faktor internal, seperti rasa ketidaknyamanan atau ketidakpercayaan seseorang pada dirinya sendiri, bukan karena faktor hubungan itu sendiri. Rasa tidak nyaman dan tidak percaya diri itu dapat bermuara dari pengalaman masa lalu yang mengecewakan, atau pengalaman traumatis yang mengancam, menimbulkan ketakutan, kemarahan, dan sebagainya. Sikap clingy dapat juga ditunjukkan seseorang dengan karateristik kepribadian maladaptive atau memiliki gangguan kepribadian. Misalnya gangguan kepribadian dependen, ganguan kepribadian ambang, dan gangguan kepribadian paranoid.

Katakan padanya. Menurut Dr. Ina, sikap clingy sebenarnya bukan perilaku menyimpang. Namun lebih tepat dikatakan sebagai kecenderungan perilaku yang dipandang negatif karena bersifat berlebihan sehingga dpaat menggangu relasi seseorang dengan orang lain, terutama pasangan. Sika clingy masih dapat dianggap normal apabila sikap tersebut tidak sampai menganggu keseharian seseorang. Sikap clingy juga tidak dianggap masalah bila pasangan tidak merasa terganggu dengan sikap tersebut. Clingy baru dianggap masalah bila sampai menggangu keseharian seseorang, misalnya: konsentrasi jadi terganggu atau tidak bisa bekerja, susah makan, susah tidur akibat pikiran terus menerus tertuju pada pasangan, sulit menentukan sikap atau curiga, mudah tersinggung, hubungan dengan pasangan terganggu, dan sebagainya. Kiat dari Dr. Ina untuk menghadapi pasangan clingy adalah, mencoba mendengarkan uneg-uneg pasangan, cermati penyebabnya, pahami dan komunikasikan perasaan atau pendapat pasangan, dan fokuskan pada komitmen untuk bersama. Bila kompromi tidak dapat atau solusi yang disepakati tidak berjalan, cari bantuan ahli.
 



 



Artikel Rekomendasi