Foto: Alice
Acara Jumpa Pakar "Breastfeeding 911, Sukses Memberi ASI dalam Segala Kondisi" kembali hadir di kota Surabaya pada Sabtu, 6 Juli 2019. Bertempat di Sheraton Ballroom 3, Hotel Sheraton Surabaya, antusiasme para ayah dan bunda sudah terlihat sejak registrasi hingga sesi tanya jawab. Acara yang diselenggarakan berkat kerja sama ayahbunda dan Pigeon ini bertujuan berbagi informasi dan mengingatkan orang tua soal pentingnya ASI bagi pertumbuhan bayi secara optimal.
Masih bersama pakarnya, dr. I.G.A.N Partiwi, SpA, MARS yang akrab disapa dr. Tiwi serta dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR mengupas tuntas kandungan ASI, perbedaan ASI dengan susu formula maupun susu sapi, hingga posisi paling tepat untuk menyusui si kecil. "Semua perempuan bisa menyusui karena memiliki payudara. Bunda harus ingat bahwa produksi ASI setelah melahirkan tidak langsung banyak. Tetapi kalau semakin sering menyusui maka produksinya akan semakin meningkat. Tidak perlu buru-buru beralih ke susu formula karena yang terpenting posisi dan perlekatan," tegas dr. Tiwi.
Presentasi kedua dilanjutkan oleh dr. Luh yang membawa boneka untuk menunjukkan posisi menyusui nyaman bagi bayi. "Sangga kepala bayi dengan posisi leher dan punggung harus segaris. Apabila leher terlalu rendah akan berisiko bayi tersedak ASI. Bagian bahu tidak boleh jatuh ke belakang agar stabilitas optimal untuk menelan. Posisi menyusui ini sangat penting agar bayi bisa melakukan hisap, telan, napas sehingga benar-benar kenyang," jelasnya.
Peran ayah pun sangat penting untuk mendukung pasangannya dalam IMD (inisiasi menyusu dini) hingga pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Menurut dr. Tiwi seorang ayah dapat menggantikan IMD ketika bunda masih harus memulihkan diri dari proses c-setion, misalnya. "Jika bayi nggak nyaman bisa diletakkan pada dada ayahnya. Tidak ada yang hilang ketika hal ini dilakukan, hanya tertunda, pasalnya memori ketika bayi di dalam perut memang didominasi oleh sang ibu."
Semangat ya Ayah dan Bunda!
ALICE LARASATI