Orang tua baru yang sedang mempelajari informasi kesehatan anak untuk mendukung tumbuh kembang optimal dan pencegahan stunting secara tepat, perlu mendapatkan edukasi dan dukungan komprehensif. Foto: Freepik


Stunting masih jadi PR besar di Indonesia. Tapi kabar baiknya, makin banyak cara yang mudah dan relevan untuk membantu orang tua menjaga tumbuh kembang dengan lebih percaya diri. Dengan dukungan teknologi, edukasi menjadi mudah diakses, layanan kesehatan semakin terintegrasi, langkah pencegahan bisa dilakukan dari rumah, dan bisa diakses kapan saja.

Orang Tua Pegang Peran Kunci, Kenali Tumbuh Kembang Sejak Awal

Menurut Sekretaris II PP IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), dr. Ade Djanwari Pasaribu, Sp.A, pengetahuan dasar orang tua adalah “senjata utama” dalam mencegah masalah tumbuh kembang. Tantangannya: tidak semua wilayah punya akses dokter semudah di kota-kota besar.

“Menghadapi masalah anak, yang paling terdepan adalah orang tuanya. Tidak semua daerah punya dokter seperti di Jakarta. Inilah pentingnya orang tua mengetahui keadaan anak,” jelasnya saat menjadi pembicara di acara peluncuran annual event edukasi parenting berbasis teknologi Parenthood Institute 2025 oleh PrimaKu - pelopor ekosistem parenting digital di Indonesia, beberapa waktu lalu.

Ade menegaskan, dokter tidak mungkin memberi edukasi setiap saat, sehingga platform maupun media dapat membantu menjembatani kebutuhan tersebut.

“Dengan adanya kelas online, dokter terbantu memberikan edukasi lebih banyak. Orang tua jadi tahu milestone anak, mulai dari kapan anak harus tengkurap, berjalan, hingga bicara. Kalau ada yang tidak sesuai, bisa cepat ditangani,” tambahnya.

Lebih lanjut, manfaat aplikasi dan ekosistem pengasuhan digital ini juga didukung dari hasil penelitian oleh dr. Endy Widya Putranto, Ph.D, M.Med.Sc., Sp.A dari RS Akademik UGM tahun 2025 yang memperkuat fakta manfaat penting dari digital parenting. Kesimpulan Endy dari hasil penelitian tersebut, di antaranya:

- Pengguna memiliki kelengkapan imunisasi 2,5 kali lebih tinggi.

- Jadwal imunisasi mereka 3,2 kali lebih tepat waktu.

Artinya, teknologi benar-benar mendorong kebiasaan sehat yang berdampak langsung pada tumbuh kembang anak Indonesia.

 Tiga narasumber—dr. Ade Djanwari Pasaribu, Sp.A; dr. Yuni Astria, Sp.A; dan M. Aditriya Indraputra, CFA,  hadir dalam acara edukasi parenting dan pencegahan stunting bersama PrimaKu. Foto: Parenting Indonesia

Bantu Anak Tetap Sehat, Atur Fase Tumbuh Lebih Mulus

Bicara stunting tidak bisa lepas dari faktor gizi, tapi vaksinasi adalah pilar yang sama pentingnya. Hal ini ditekankan dr. Yuni Astria, Sp.A, perwakilan narasumber Kelas Vaksin di SuperClass Parenthood Institute.

“Vaksinasi mencegah infeksi berat dan sakit berulang. Kalau anak jarang sakit, tubuh kembangnya lebih optimal dan risiko stunting lebih rendah,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa pola asuh penuh kasih, stimulasi yang tepat, serta akses imunisasi adalah formula penting untuk mengantar anak ke potensi terbaiknya.

“Ketika kesehatan terjaga, anak lebih bebas eksplorasi dan berkembang sesuai fasenya. Vaksinasi adalah fondasi penting untuk masa depan,” tegasYuni.

CEO PrimaKu, M. Aditriya Indraputra, CFA, juga mengungkapkan, “Parenthood Institute bukan sekadar ajang belajar. Ini ruang interaktif bagi orang tua untuk tumbuh bersama. Tahun depan rencananya hadir sepanjang tahun agar proses belajar makin seru dan bermanfaat.” 

Dengan kolaborasi orang tua, tenaga kesehatan, dan teknologi—masa depan tumbuh kembang anak Indonesia tidak hanya bisa dijaga, tetapi bisa dipastikan tetap optimal. Mulai langkah preventif hari ini, yuk Bun. Cek tumbuh kembang, lengkapi vaksinasi, bisa dengan memanfaatkan ekosistem edukasi parenting digital yang mendukung generasi Indonesia yang kuat, sehat, dan siap bersaing.

Penulis: Laili

Baca juga:
Cegah Stunting, Calon Ibu Jadi Kunci Penting
Intervensi Nutrisi Setelah Anak Terdeteksi Stunting
Penyebab Anak Stunting, Perilaku Ibu Hamil dan Salah Makan