Polycytic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindroma ovarium polisitik adalah gangguan keseimbangan kadar hormon pada wanita usia reproduktif. Penderitanya memiliki kadar hormon pria (testoteron dan androstenedion) lebih tinggi.
PCOS mengakibatkan siklus haid yang tidak teratur, rambut lebat di kaki, tangan, wajah ditumbuhi jerawat, obesitas, kista tumbuh di kedua atau salah satu indung telur, dan gangguan pada produksi insulin. Semua itu menyebabkan ibu yang menderita PCOS, terganggu kesuburannya. Namun melalui perawatan dan terapi tepat, peluang untuk hamil tetap ada, terutama pada wanita berusia di bawah 35 tahun.
Di Amerika Serikat, terapi untuk memperbaiki siklus haid adalah dengan mengonsumsi obat
clomiphene citrate (clomid), yang telah disetujui oleh pihak
Food and Drug Administration (FDA). Selain itu, menurut riset yang dilakukan oleh tim dari
The Reproductive Medicine Network, harus ditunjang juga dengan program diet untuk menurunkan berat badan dan menjaga kadar gula darah.
‘’Penanganan tepat secara medik yang ditunjang dengan terapi nutrisi, di bawah pengawasan ahli nutrisi, terbukti dapat membantu ibu penderita PCOS bisa hamil dan melahirkan,” kata
Angela Grassi, MS, RD, LDN, pakar nutrisi dari “
Today’s Dietitian, the Magazine for Nutrition Professionals.” (me)
Baca juga: Terapi Nutrisi Untuk Penderita PCOS