Sejak lahir, bayi sudah diberi susu, bahkan hingga usia 2 tahun. Namun, ternyata anak usia 1-2 tahun sebaiknya tidak lagi banyak minum susu. Di usia tersebut, seharusnya anak sudah lebih banyak makan makanan padat. Menurut Dr. Wiji Lestari, Mgizi, SpGK, anak diatas usia 1 tahun seharusnya sudah makan layaknya orang dewasa, baik dari jenis dan teksturnya. Namun, karena memerlukan kebutuhan yang lebih tinggi, seperti kalsium dan protein anak masih diberikan susu oleh orang tua. Susu itu mengenyangkan. Jika anak terlalu banyak minum susu, jadi tidak ingin makan makanan padat, Anda wajib waspada.
Berikut ini ada beberapa trik yang harus dilakukan orang tua, agar anak mau mengurangi susu dan melahap makanan padatnya, yaitu :
1. Kurangi frekuensi pemberian…Agar anak dapat mengurangi minum susu, Bunda bisa mengurangi frekuensi pemberian susu. Sebagai gantinya, pilih makanan atau minuman lain yang sehat, misalnya buah-buahan atau bisa juga jus buah alami. Dengan demikian anak secara perlahan dapat mengurangi minum susu dan mulai terbiasa makan makanan padat.
2. Jangan jadikan susu sebagai solusi “masalah”…Terkadang saat anak tidak mau makan, susu dijadikan jalan keluar. Hal seperti ini harus dihindari, Bunda. Karena anak usia ini sudah bisa “diberi pelajaran”. Jika saat balita merengek tidak mau makan dan solusinya adalah memberikan susu, maka ia akan terus mempertahankan kelakuan seperti itu untuk menghindari makan. Alhasil ia hanya ingin minum susu terus, padahal untuk kebutuhan nutrisi di usianya, sudah harus dilengkapi makanan padat.
3. Bikin jadwal minum susu…Dalam sehari susu boleh diberikan kepada anak maksimal 3 kali. Itupun waktunya harus diatur, Bunda. Kalau bisa jangan terlalu dekat dengan waktu makan. Jeda waktu yang diberikan kira-kira 1-2 jam setelah makan. Tentukan jadwal makan dan minum susu setiap hari untuknya, dengan begitu ia akan terbiasa makan dan minum susu secara teratur.
4. Makan dulu, baru minum susu…Karena susu itu mengenyangkan, maka jangan menawarkan minum susu sebelum makan. Kalaupun ingin memberikan susu setelah ia makan, maka takarannya hanya setengah dari porsi dari biasanya. Nah, kalau untuk porsi utuh, bisa menunggu sekitar 1-2 jam setelah makan.
5. Ganti aktivitas…Anak yang punya kecenderungan terlalu banyak makan dan minum susu dalam porsi yang berlebihan, berpotensi terkena obesitas. Untuk mengalihkan perhatiannya dari keinginan minum susu, coba ganti aktivitasnya. Ajak balita Anda bermain yang seru atau jalan-jalan ke luar rumah. Dengan begitu fokusnya tak hanya akan tertuju pada minuman idaman semata.
6. Pilih bahan makanan yang variatif…Saat memberi susu artinya Anda menyumbangkan kalori yang cukup tinggi, sumber protein, dan kalsium untuk balita. Nah, untuk mendapat manfaat yang sepadan, pilih bahan makanan yang cukup variatif dan memenuhi kelengkapan susu. Dalam satu piring paling tidak harus ada sumber karbohidrat (nasi, kentang, atau roti) dan sumber protein. Lauk pun juga harus cukup, Untuk balita Anda, variasikan antara hewani dan nabati, agar kebutuhan proteinnya lengkap. Jangan lupa sayur dan buahnya juga. Dengan demikian, kebutuhan nutrisinya pun terpenuhi dengan baik.
KONSULTASI: dr. Wiji Lestari, Mgizi, SpGK dari RS Permata Depok(MON/ERN)Baca Juga:Anak Tak Suka Susu FormulaBalita Suka Minum Susu DinginMengenal Susu Soya