Sarapan itu penting, apalagi bagi balita. Tapi susah betul meminta balita menyantap hidangan yang tersaji jelang ia berangkat ke sekolahMemulai pagi dengan sarapan, tak selalu mudah buat anak Anda. Seringkali dia tampak bengong lama di meja makan, memandangi menu sarapannya. Waktu terus berjalan, mobil antar jemput anak hampir tiba. Anda mulai panik, anak pun mulai cemas tapi tetap tak mau menyentuh sarapannya.
Adegan ini kerap berulang, dan Anda memilih jalan pintas: kasih susu saja dulu, sarapan nanti di sekolah! Anda pun meminta pengasuhnya menunggu di sekolah, kemudian menyuapi anak di jam istirahat. Karena waktu istirahat pendek, sarapan anak pun terputus. Dilanjutkan lagi saat pulang sekolah. Ini bukan kebiasaan yang baik! Idealnya, anak menerapkan ini: bangun tidur terus mandi, sarapan, ganti baju kemudian ke sekolah. Tiba di sekolah, balita bermain riang gembira bersama teman-temannya.
Minta balita untuk sarapan setiap pagi. Bagi anak-anak di masa pertumbuhan, sarapan itu sangat penting karena:
- Membentuk perilaku baik. Anak yang menunda sarapan atau tidak sarapan lebih mudah lelah sehingga mudah marah. Dua hal ini bisa mendorong anak berperilaku agresif. Sarapan pagi menambah energi anak sehingga ia tak mudah lelah, tenang dan gembira.
- Bisa meningkatkan prestasi di sekolah karena sarapan pagi memenuhi kebutuhan glukosa sebagai bahan bakar otak untuk berpikir. Anak-anak yang sarapan dengan menu yang baik dan benar memiliki kemampuan berpikir lebih cepat dibanding anak lain yang tidak sarapan atau menunda sarapan.
- Meningkatkan daya tahan tubuh karena terpenuhi kebutuhan nutrisinya, sehingga anak-anak yang selalu sarapan jarang sakit dan jarang tidak masuk sekolah.
- Terjaga berat badannya. Meningkatnya jumlah anak yang mengalami obesitas karena pola makan yang tidak normal. Tidak sarapan atau menunda sarapan membuat anak jadi rakus karena kelaparan dan ingin makan apa saja sebanyak-banyaknya. (me)