Beberapa menit yang lalu, Nayla masih terlihat asyik duduk di meja bermainnya. Namun, lima menit kemudian, Bunda menemukannya serius meramu bedak tabur dan aneka lotion di lantai. “Aku mau bikin kue ulang tahun,” katanya.
Rasa ingin tahu yang besar pada balita usia ini membuat “penelitian” a la balita jadi permainan yang lebih asyik daripada mainan miliknya.
Namun, Bunda pun dituntut lebih sigap dalam menjaga anak yang mungkin akan mencari sudut-sudut tersembunyi di rumah dan mengolah aneka benda di rumah sebagai bahan permainannya.
Kenapa anak suka “meneliti”…
Balita di masa golden age adalah balita yang penuh rasa ingin tahu karena otaknya sedang berkembang secara maksimal. Tak hanya itu, anak juga sedang memperkuat kelima indra miliknya melalui percobaan-percobaan yang ia lakukan terhadap lingkungannya. Menurut Verauli, M. Psi, Psi, kegiatan eksplorasi yang balita lakukan adalah kegiatan yang sangat penting, karena berperan sebagai landasan bagi anak dalam proses belajarnya seumur hidup. Selain itu, kegiatan ini akan membawa kepuasan akan rasa ingin tahu balita.
Siasati aksi balita dengan…
Saat beraksi, anak tak akan segan mengambil lipstik mahal dari tas Anda untuk merasakan sensasi mengoles seperti yang bunda saat berdandan. Ia juga akan memutar lipstik ke atas dan ke bawah sampai patah sambil terus memandanginya. Agar tetap aman segera sisihkan barang pribadi Anda. Amankan lipstik dan tukar dengan lipgloss sisa yang sudah tidak Anda pakai. Tukar bedak talc yang dibayangkan sebagai tepung untuk memasak dengan tepung sungguhan. Lebih ekonomis, kan, jadinya permainan balita?
Anda juga bisa menyiasati dengan memberikannya tas kecil berisi barang-barang menyerupai tas Anda. Jika ia ingin mengamati tool box milik ayah, dampingi balita agar tidak terluka saat mengobrak-abrik tang, obeng atau kunci inggris. Ceritakan padanya fungsi dari alat-alat tersebut sebelum Anda kembali menyimpannya.
Pilih spot yang aman…
Ajak anak berkeliling rumah, katakan tempat-tempat mana saja yang Anda izinkan menjadi area bermainnya. Area yang aman tentunya area yang bebas dari bahaya listrik, api, atau kemungkinan anak tergelincir. Pastikan anak tidak bermain keluar dari “pagar” yang sudah Anda ciptakan.
Jika balita bersikeras bermain menuang air ke botol, sudah pasti paling aman ia bermain di kamar mandi. Dan kalau ia ngotot main di dapur, pilihkan laci berisi makanan kaleng atau sendok garpu untuk ia acak-acak.
Amankan spot bermain dengan…
Beberapa tempat seperti kamar mandi, dapur dan tangga sudah jelas tidak aman untuk balita. Selain tetap menjaga balita di bawah pengawasan, Anda juga bisa menjamin keamanannya dengan menutup stop kontak, merapikan kabel, mengaktifkan fitur lock di dispenser air panas, dan memasang pengunci kulkas.
Saat balita bermain di kamar mandi, pastikan Anda telah melapisinya dengan karet lantai agar balita tidak terpeleset. Berikan balita pelindung anti nyamuk atau serangga sebelum ia menjadi petualang di area taman.
Tambah kemampuan balita…
Saat bermain bersama balita, ayah dan bunda bisa, lho, memberikan stimulasi untuk motorik balita. Jika ia sedang senang bermain buka tutup lemari, daripada anak membanting pintu lemari, lebih baik ajarkan dia memutar anak kunci. Jika balita tak mau berhenti naik turun tangga, coba minta ia menghitung setiap anak tangga yang ia lalui. Dengan begitu langkahnya akan lebih perlahan dan balita lebih fokus belajar berhitung.
Jangan lupa kenalkan soal tekstur tanah dan rumput saat balita bermain di taman. Tak ketinggalakan juga memperkenalkan aneka serangga yang ada di tanah. Makin seru!
Selamat Hari Persahabatan Sedunia, anak-anak Bunda dan Ayah! Semoga kalian bisa mendapatkan persahabatan yang saling menguatkan dan membahagiakan.... read more
Pada kurun usia tertentu, sebagian anak akan mengalami fase pilih-pilih makanan. Tapi hati-hati jika ini berkembang menjadi ARFID. Wah, apa lagi ini, ya?... read more