Telinga bayi peka lantaran perkembangannya belum sempurna. Perhatikan perawatan, perlindungan dan fungsinya.
- Telinga bayi juga harus dibersihkan seperti bagian tubuh lainnya. Ada anggapan bahwa telinga memiliki mekanisme membersihkan diri sendiri. Itu memang benar, namun telinga bagian luar perlu dibersihkan secara rutin. Penting diingat bahwa organ ini peka, sehingga cotton bud atau apa pun yang dapat menusuk ke dalam lubang telinga, tidak dianjurkan. Paling aman namun maksimal adalah membersihkan telinga menggunakan kain lap basah. Bersihkan bagian luar telinga, sela-sela dan kulit bagian belakang. Setelah itu, langsung keringkan. Meneteskan baby oil ke kain lap dapat dilakukan namun sebenarnya tidak perlu.
- Telinga sangat peka terhadap udara dingin. Udara bersih sangat baik bagi telinga, namun pada suhu dingin atau cuaca berangin, melalui organ telinga bayi akan kehilangan banyak panas tubuh. Itu sebabnya, telinga bayi baru adalah bagian tubuh yang musti dilindungi pada saat membawa bayi keluar rumah dalam suhu dingin, atau saat bayi tidur di ruangan ber-air conditioner. Kenakan tutup kepala atau earband pada bayi. Sesekali cek daun telinganya, bila terasa dingin berarti bayi sudah kedinginan.
- Telinga adalah “pintu” keluar masuk yang penting. Di dalam telinga terdapat genderang telinga atau pipa eustaschis, yang menghubungkan ruangan di sekitar tenggorokan dan hidung, dengan telinga bagian tengah. Tugas genderang telinga adalah menyeimbangkan tekanan di depan dan di belakang genderang telinga, dan tanpa organ ini, pendengaran bayi tidak berfungsi. Dalam waktu bersamaan, genderang telinga adalah jalan keluar masuknya segala macam bibit penyakit. Pada bayi letaknya begitu dekat dan peka, itu sebabnya bayi mudah terkena infeksi saluran pernafasan –dari organ hidung- yang kemudian menimbulkan peradangan genderang telinga. Pada akhirnya, infeksi menjalar ke telinga bagian tengah sehingga bayi menderita nyeri telinga. Karena itu, waspada dan atasi segera gejala infeksi pernapasan agar tidak menyebar ke telinga, dengan membawa bayi ke dokter anak.
- Telinga membutuhkan rangsangan suara yang aman. Untuk menyempurnakan fungsi organ pendengaran, sangat baik memberi bayi rangsangan suara, misalnya dari bunyi-bunyian di sekitarnya, atau dari mainan yang berbunyi. Namun, sebelum membeli mainan yang mengeluarkan suara, lakukan tes suara terlebih dahulu. Ini karena, ada produk mainan berupa jam yang mengeluarkan suara hingga 80 desibel, yang terlalu keras untuk ukuran telinga bayi. Begitu juga dengan musik atau suara gaduh. Ambang suara bayi adalah desibel, dan bila lebih dari itu, ia tidak dapat menyesuaikan kemampuan pendengarannya sehingga akan mengalami gangguan pendengaran dan stress akibat polusi suara.
- Herbal dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada telinga yang sakit. Bayi mengalami nyeri telinga namun hari sudah malam untuk pergi ke dokter? Gunakan pertolongan pertama berupa obat herbal yang aman, yaitu bawang merah yang berkhasiat meredakan nyeri telinga. Iris bawang merah kecil-kecil, bungkus di dalam kain bersih, lalu kompreskan di bagian telinga yang sakit. Posisi yang paling baik adalah menjadikan kompres itu bantalan bagi telinga yang sakit –rebahkan kepala dengan telinga yang sakit menekan bungkusan bawang merah selama 1-2 jam. Pada kesempatan pertama setelah perawatan darurat ini, segera bawa bayi ke dokter.
- Screening telinga penting bagi bayi. Di Eropa sejak tahun 2009 screening pendengaran menjadi standar kesehatan bagi bayi baru lahir. Dengan cara ini, setiap masalah pendengaran dapat diterapi dalam tahun pertama, sehingga tidak mengganggu perkembangan bahasa anak. Dalam screening ini, reaksi telinga bagian dalam diukur dengan alat khusus dan untuk dapat melewati proses ini, bayi sebaiknya dalam keadaan tidur. Meski hanya 1 hingga 2 anak dari 1000 kelahiran, mengalami permasalahan dengan telinganya, screening telinga tetap penting dan pastikan bayi Anda mendapat tes ini. (me)
Baca juga:Faktor Risiko Gangguan Pendengaran BayiCegah dan Atasi Infeksi Telinga Tengah Pada BayiMenyusui, Cegah Infeksi TelingaFoto/Dokumentasi - Ayahbunda