Memakai baju sendiri adalah pekerjaan tak mudah untuk balita 2-3 tahun. Bantu ia untuk mulai mencobanya.
Menginjak usia 3 tahun, anak tidak hanya memahami bahwa kegunaan baju untuk menutupi tubuh saja, tapi juga mulai mengenal baju dengan berbagai gaya. Baju macam apa yang ia sukai dan baju mana yang nyaman dipakai menumbuhkan “me-sense” dalam diri anak. Pakaian adalah bagian dari potret diri yang akan ia perkenalkan pada dunia.
Biarkan anak memilih baju sendiri untuk acara yang berbeda. Dengan memisahkan antara baju rumah dan baju pergi, baju tidur dan baju bermain, anak belajar membedakan bajunya berdasarkan kebutuhan. Ketika Anda mengajaknya bepergian, cobalah untuk menawarkan dua atau tiga stel baju yang sesuai dengan acara. Bebaskan anak untuk memilih dan hargai pilihannya –bila ia sudah memilih baju jangan paksa ia untuk memilih baju lain yang menurut Anda lebih bagus.
Siapkan pakaian anak dengan jenis yang beragam agar ia mengetahui macam-macam cara memakai baju. Sebagai langkah awal, pilihkan baju dengan cara pakai yang sederhana –misalnya kaos, atasan berkancing atau resleting depan dan celana atau rok berpinggang karet. Variasi pakaian dan padu-padannya bisa dipilihkan secara bertahap agar anak tidak bingung. Kenalkan nama masing-masing jenis baju, dan lakukan dialog ketika memilih pakaian, misalnya dengan menanyakan apakah hari ini cuaca sedang panas atau dingin sehingga baju mana yang cocok untuk dipakai.
Tempatkan baju dalam jangkauan mereka. Bila baju-baju mereka tergantung tinggi di lemari baju seukuran orang dewasa, anak akan sulit memulai proses belajar mengenal pakaian dan ragamnya. Tempatkan baju-baju mereka di lemari pakaian khusus untuk anak yang bisa mereka sentuh dan raih.
Beri contoh cara mengancingkan baju. Lakukan secara perlahan agar anak bisa memahami dan bisa mengikuti gerakan-gerakan tangan saat menarik resleting atau mengancing baju. Bisa juga ajari lewat alat peraga berupa papan datar dengan dummy baju berkancing dan bertali. Anak bisa melatih keterampilan taktil tangan dengan mengancingkan dan menalikan baju-bajuan di papan tersebut.
Biarkan ia mencoba sendiri bagaimana mengancing dan menutup resleting bajunya. Tak perlu buru-buru membantunya, beri ia waktu untuk mencoba dengan kemampuannya sendiri. Karena pada kisaran usia ini anak mudah frustasi dan tantrum, maka bila ia merasa tidak bisa mengancingkan bajunya –mulai menggeram kesal atau berteriak– baru Anda bantu dengan kembali memberi contoh dan minta ia mencobanya lagi. Bila memang sudah benar-benar ngambek, tak perlu dipaksa. Lakukan lagi lain waktu.
Hindari menertawakannya bila ia salah. Sebaliknya, beri ia semangat untuk mencobanya kembali sampai anak dengan kemampuannya sendiri bisa mengerjakannya dengan benar walau tak harus sempurna. Dengan menertawakan ketika ia tidak bisa, Anda telah menurunkan semangat dan rasa percaya dirinya.
Beri pujian saat ia berhasil. Saat ia berhasil memakai bajunya sendiri, walau belum sempurna, berilah pujian yang meninggikan semangat. Ikuti dengan pelukan hangat. Pujian dan pelukan Anda sangat berarti untuknya. Di lain kesempatan ia pun akan terstimulasi untuk belajar mencoba hal-hal baru berikutnya.
Anak usia 2-3 tahun sudah mampu:- Menemukan lubang tangan pada baju.
- Menurunkan celana untuk melepasnya.
- Membuka kancing pada baju berkancing besar.
- Mengancing baju dengan kancing/bukaan depan.
- Melepas jaket.
- Memakai kaos/T-shirt dengan sedikit bantuan.
- Memakai sepatu sendiri –meski terkadang terbalik sisi kanan-kirinya.
- Mencoba memakai kaos kaki –meski terkadang salah meletakkan bagian tumit kaos kaki.(me)