Alih-alih ingin menjadi suami super dengan menemani istri di ruang bersalin, malah membuat runyam proses persalinan. Wajar kok jika suami merasa takut dan khawatir ketika diminta menemani istri bersalin. Agar semua lancar, ketahui dulu rambu-rambunya.
- Jangan pingsan. Anda tentunya harus mengetahui apakah Anda takut dan phobia darah atau tidak? Dan ketahuilah, Anda harus siap melihat kesakitan istri ketika melahirkan, terutama jika istri Anda melahirkan secara normal. Jangan sampai pingsan, karena akan mengganggu proses persalinan.
- Jangan sibuk SMS-an, memotret tanpa seizin istri atau melakukan kegiatan lainnya dengan hp Anda. Pada saat-saat melahirkan, istri tentunya sangat membutuhkan perhatian dan dukungan Anda. Dengan melakukan kegiatan lain, perhatian Anda akan terpecah.
- Jangan blank alias tidak tahu apa-apa tentang proses persalinan. Sebelum Anda 'nyemplung' ke ruang bersalin, bekali diri dengan ilmu seputar seluk beluk persalinan.
- Jangan panik. Tetap tenang akan memudahkan Anda berpikir jernih saat mengambil keputusan. Lagipula, disaat-saat penuh perjuangan seperti itu, istri Anda membutuhkan penguatan dan penenangan Anda.
- Jangan hanya menonton. Coba pelajari cara menjadi pendamping yang efektif bagi istri Anda. Dengan demikian istri Anda benar-benar merasa didukung dan dikuatkan oleh Anda.
- Jangan segan meminta kerabat keluar dari ruang bersalin jika istri merasa terganggu. Tetap sopan namun tegas bertindak.
- Jangan nekat melihat bayi keluar bila tidak tahan melihat darah. Jangan sampai Anda malah pingsan begitu menyaksikannya. Namun jika Anda merasa kuat, tidak apa-apa.
- Jangan mengabaikan istri setelah bayi lahir. Kelahiran bayi memang yang paling ditunggu-tunggu. Namun jangan abaikan istri yang telah berjuang melahirkan. Beri istri ucapan selamat telah menjadi seorang ibu.