Bayi sehat, aktif, makan dan minum secara normal, bila tiba-tiba secara spontan mengeluarkan cairan dari mulutnya tentu Anda langsung panik, takut terjadi sesuatu pada dirinya. Pada gumoh, warna yang keluar biasanya seperti ASI, yaitu putih kekuning-kuningan. Warna ini merupakan warna yang normal, dan tidak pernah ditemukan warna gumoh lain selain itu. Berbeda dengan gumoh, muntah lebih ‘kaya’ warna. Warna, bentuk dan bau muntah mencerminkan masalah yang dihadapi oleh bayi.
KuningWarna kuning pada cairan muntah bayi mengidetifikasikan adanya virus, infeksi bakteri, gastritis serta penyakit radang. Tak hanya itu, muntah berwarna kuning juga merupakan tanda-tanda bayi keracunan makanan.
Merah Warna merah menandakan keluarnya darah bersamaan dengan muntah. Keluarnya darah dapat dicurigai ada pembuluh darah yang pecah, luka atau lecet pada saluran cerna bayi Anda. Namun, jika yang keluar hanya berupa bercak, berarti ada
streching atau luka di tenggorokan bayi Anda.
Hitam Warna hitam berasal dari darah yang berwarna kehitaman yang cenderung disertai bau amis. Muntah dengan warna hitam dan kental berasal dari lambung. Terkadang saat bayi mimisan, darah tertelan sampai ke lambung sehingga menimbulkan refleks tidak enak. Refleks tidak enak lantas membuat bayi muntah.
Hijau Warna hijau cenderung tua merupakan warna dari cairan empedu yang keluar. Keluarnya cairan empedu menunjukkan adanya sumbatan pada saluran pencernaan bayi. Bila bayi muntah, meski tidak dalam kondisi habis makan, kemungkinan bayi mengalami sumbatan pada saluran cerna, tepatnya setelah usus dua belas jari atau
deudenum.
Warna keluar = Warna masukMaksudnya adalah warna yang muncul di muntah sama dengan warna makanan yang masuk ke perut bayi. Misalnya, bayi Anda baru saja menikmati nasi tim wortel, lantas warna muntah menjadi keorange-orange-an. Biasanya muntah jenis ini terjadi pada bayi lulus ASI, dan disebabkan karena porsi makanan atau minuman terlalu banyak atau makanan dan minuman masuk terlalu tergesa-gesa.