Berbagai tradisi perawatan rambut bayi sering kita dengar. Ada yang sesuai fakta, ada yang hanya sekedar mitos. Inilah sebagian mitos seputar rambut bayi yang sering kita dengar.
Mitos: Mengoleskan lidah buaya pada kulit kepala akan menyuburkan rambut.
Fakta: Lidah buaya memang sudah dikenal dan dipercaya mengandung bahan penyubur dan penghitam rambut alami. Daunnya yang bergetah bisa dioleskan secara langsung pada kulit kepala.
Mitos: Cukurlah rambut bayi agar tumbuh lebat dan tidak mudah rontok.
Fakta: Hal ini hanya tradisi saja. Dari segi medis, tidak ada hubungan antara
mencukur rambut dengan rambut tebal. Kesuburan rambut bayi sangat tergantung pada faktor keturunan. Selain keturunan, faktor gizi, lingkungan, dan hormonal juga tururt menentukan kesuburan rambut. Namun tak menutup kemungkinan bayi berambut tipis bisa memiliki rambut tebal dan berkilau saat mereka dewasa jika dari sejak kecil rambutnya sudah rajin dirawat.
Mitos: Rambut bayi yang tipis bisa diperbaiki dengan memakai
hair lotion.Fakta: Pada dasarnya, kulit bayi belum berfungsi secara sempurna. Kulitnya lebih tipis dan jaringan ikat antar selnya masih longgar. Jika rambut bayi masih tipis atau tiba-tiba rontok, Anda jangan panik dulu. Karena seperti gigi, bayi juga mempunyai rambut pertama yang akan lepas dan berganti dengan rambut permanen. Rambut permanen ini akan tumbuh pada usia 3-4 bulan. Meski demikian, bayi tetap perlu diberi
hair lotion karena rambutnya masih dalam fase pertumbuhan.
Mitos: Sering
keramas bisa membuat rambut cepat tumbuh.
Fakta: Ibarat tanaman yang makin subur jika sering disirami dan diberi pupuk, rambut bayi juga harus dirawat dengan sampo secara teratur agar tumbuh sehat dan kulit kepala, seperti sisik kepala (
cradle cap) dan
seboroik. Selain sampo, gunakan
hair lotion untuk memberi kelembaban alami pada rambut dan kulit kepala bayi agar rambutnya tumbuh lebih tebal, hitam dan bercahaya serta lebih lembut. Sehingga mudah disisir dan tidak kusut. (me)
Baca juga:
Rahasia Rambut Bayi