Ada perbedaan cara Cek Kesehatan Gratis bagi bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Baca dulu ketentuannya. Foto: pexels/ Gustavo Fring
Setelah melakukan rapat bersama dengan Presiden Republik Indonesia di Istana Merdeka Jakarta, 5 Februari lalu, Menteri Kesehatan RI
Budi Gunadi Sadikin membuka kabar dimulainya program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang akan dimulai 10 Februari 2025 di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dan terkoneksi aplikasi SatuSehat mobile.
Untuk pelaksanaan awal, bagi yang berulang tahun pada bulan ini hingga Maret dapat mencoba mendaftarkan diri untuk cek kesehatan gratis secara daring, karena dikenakan kuota 30 pendaftar per hari untuk mendapatkan fasilitas ini.
Selain itu, fasilitas ini masih dapat dinikmati pendaftar bukan hanya pada hari ulang tahun, tapi hingga 30 hari ke depan dari tanggal ulang tahun masing-masing orang. Kado ulang tahun CKG ini merupakan langkah pemerintah untuk menurunkan angka kasus penyakit yang dapat dicegah dari gaya hidup masyarakat.
Selain mencegah penyakit yang berisiko dari gaya hidup, pada kelompok wanita dan kelompok berisiko kanker payudara juga diberikan program mencakup skrining kanker serviks dan payudara untuk masyarakat berusia di atas 40 tahun.
Beda cara sesuai kelompok usia
Dilansir dari laman Ayosehat.kemkes, program CKG ini menyasar berbagai kelompok usia mulai bayi hingga lansia. Namun pemeriksaan yang dilakukan akan bertahap sesuai kelompok usia dengan mekanisme yang berbeda.
- Bayi dan balita: Pemeriksaan sesuai jadwal imunisasi dan pemeriksaan tumbuh kembang.
- Anak usia sekolah (7-17 tahun): Pemeriksaan dilakukan pada bulan Juli atau sesuai tahun ajaran baru dimulai, di sekolah masing-masing.
- Usia dewasa hingga lansia (di luar usia sekolah): Pemeriksaan dilakukan sesuai hari ulang tahun dengan toleransi satu bulan.
Beda usia beda target yang diperiksa
Program CKG yang dilaksanakan nantinya akan bervariasi sesuai target kelompok usia.
Bayi baru lahir
Pemeriksaan meliputi deteksi dini hormon tiroid, G6PD (
glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency atau defisiensi enzim G6PD), penyakit jantung bawaan, dan skrining tumbuh kembang anak.
Balita dan anak usia sekolah
Pemeriksaan meliputi skrining tuberkulosis (penyakit infeksi paru), pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi. Juga dapat dilakukan deteksi thalasemia dan diabetes melitus, jika diperlukan.
Remaja dan dewasa
Pemeriksaan meliputi tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, pemantauan risiko kardiovaskular, fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), serta deteksi dini kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus.
Lansia
Pemeriksaan meliputi skrining fungsi indra (pendengaran, penglihatan), kesehatan jiwa, hati, geriatri (penilaian kesehatan orang tua), deteksi gangguan kardiovaskular, paru, dan kanker.
Begini cara mendaftarnya
Untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis, kita bisa mengikuti langkah-langkah berikut!
1. Mendaftarkan diri lewat aplikasi SatuSehat mobile.
2. Dapatkan notifikasi via WA dan aplikasi.
3. Isi kuesioner skrining mandiri.
4. Datang ke FTKP (fasilitas kesehatan tingkat pertama) dengan membawa kartu identitas (KTP/ Kartu identitas anak/ KK), kode tiket, hasil skrining mandiri.
5. Hasil pemeriksaan dikirim melalui notifikasi aplikasi.
Nah, tunggu apalagi nih Bunda dan Ayah. Yuk, coba daftarkan diri sekarang yang mau berulang tahun Januari, Februari dan Maret ini!
Penulis: Laili Damayanti
Baca juga:
Sudah Kasih Tahu Anak Soal Food Sharing Bun?
6 Hal Penting yang Harus Ada pada Sarapan Anak
Ada Lho, Efek Jangka Panjang DBD. Simak Yuk!