Tidak seperti teman-temannya, anak 3 tahun Anda tampak jarang berbicara. Ia lebih senang beraktivitas fisik. Seimbangkah perkembangannya?
Berkembang berbeda. Kekhawatiran Anita bisa jadi juga pernah atau tengah Anda alami. Meski belum ada tanda penyimpangan, kekhawatiran tetap ada. Bagaimana jika satu sisi perkembangan anak tidak berkembang optimal? Apalagi dengan merebaknya isu autisme sekarang ini. Perasaan Anda pasti semakin tidak tenang.
Mengenai hal ini, Patricia McAleer Hamaguchi, M.A., CCC-SLP , ahli patologis bahasa dan bicara dari Amerika Serikat, menanggapi bahwa anak-anak pada dasarnya berkembang dalam arah yang berbeda. Ada beberapa anak yang perkembangan fisiknya lebih pesat dari anak lainnya, dan keadaan ini memang diperolehnya sejak lahir. Anak-anak ini di usia muda sudah menunjukkan minat yang besar pada keterampilan-keterampilan motorik kasar; seperti memanjat, berlari dan melompat, daripada perkembangan lainnya seperti bahasa.
McAleer Hamaguchi, yang juga penulis buku Childhood Speech, Language, and Listening Problems: What Every Parent Should Know, mengatakan bahwa pada usia 3 tahun seharusnya orang tua melihat bahwa anaknya senang sekali bercakap-cakap. Jika anak sedikit terlambat berkata-kata, pada usia 3 tahun inilah saatnya ia mengejar ketinggalannya. Betapa pun terampilnya anak secara motorik, menurut McAleer Hamaguchi, jika ia tidak dapat menyusun kalimat, orang tua perlu mencermati keadaan ini.
Sesuaikan dengan aktivitas kegemarannya. McAleer Hamaguchi menyarankan orang tua untuk membantu meningkatkan keterampilan berbahasa anak melalui aktivitas favoritnya. Jika anak menyenangi buku, duduklah bersamanya dan bacalah bersama sebuah buku sederhana. Misalnya, buku dengan satu kalimat dalam satu halaman. Setelah selesai, ulangi dari awal dan minta anak kembali menceritakan apa yang Anda bacakan.
Atau saat Anda berjalan-jalan, kenali objek yang Anda temui seperti burung atau bunga. Minta anak mendeskripsikan apa yang dilihatnya. Atau saat Anda bersama di tempat bermain, bermain perosotan misalnya, beri dorongan pada anak dengan menyatakan apa yang dilakukannya. "Ayo Dik, kita naik tangga lagi". Atau, "Ya, turun Dik". Dorong pula ia untuk berucap.
McAleer Hamaguchi berpendapat bahwa kurangnya anak berbicara dapat pula dipengaruhi oleh kepribadiannya. Namun, daripada hanya memfokuskan perhatian pada seberapa sering ia bercakap, lebih baik memperhatikan bagaimana cara ia berkomunikasi.
Pada usia 3 tahun ini, anak seharusnya memang sudah dapat berbicara dalam kalimat pendek dan lengkap meski, bisa saja, ia salah ucap. Anak juga seharusnya sudah dapat merespons pertanyaan Anda dengan jawaban yang masuk akal. Seperti saat Anda bertanya, "Di mana adik menaruh bola?" Ia dapat menjawab "Di kotak". Tidak terlalu menjadi masalah jika ia tidak dapat banyak bercakap, selama interaksi anak dengan Anda cukup responsif.
Tentu semua cara yang disebutkan dapat dilakukan jika tidak ada masalah lain pada perkembangan anak. Untuk memastikannya, Anda dapat memeriksakan anak pada dokter anak keluarga Anda.