Anak balita dengan ketakutan yang tak masuk akal itu normal. Rasa takut memang bagian dari perkembangan anak usia 2-3 tahun yang sehat. Orangtua harus jeli mengenali setiap jenis ketakutan anak, jangan lindungi berlebihan, atasi dengan bijak.
Inilah beberapa petunjuk untuk menghadapi ketakutan anak:Ketakutan ditinggal. Ketika anak berteriak atau menangis karena tidak mau ditinggal sendirian, dekap dia dengan erat agar tenang. Usahakan untuk terus bersama anak, sebab anak usia ini memang tak boleh ditinggal lama sendirian tanpa pengawasan. Bicaralah dengan lembut hingga ia tenang kembali.
Ketakutan akan lingkungan sekitar. Anak-anak usia preschool yang takut masuk sekolah, akan terbantu jika sering diajak bermain peran dan dibacakan buku-buku yang dapat memotivasinya untuk lebih berani. Memberinya waktu untuk beradaptasi, sangatlah penting. Untuk mengatasi takut pada suara halilintar, tenangkan anak dengan ritual-ritual tertentu, seperti berlindung di balik selimut atau memberinya “jimat”, misalnya boneka untuk dipeluk.
Ketakutan untuk bergaul dengan manusia lain. Buatlah proses berkenalan dengan orang asing dengan cara yang lebih lembut, misalnya dengan memperkenalkan anak pada orang baru ini secara tatap muka, dan hindari kontak fisik mendadak selain bersalaman. Beri anak waktu untuk “menyelidiki” dulu dari jauh siapa orang baru tersebut. Biasakan ia berkumpul dengan banyak orang, terutama kerabat, sehingga ia dapat memberi kepercayaan sedikit demi sedikit pada nenek, tante, atau pengasuh baru.
Takut perpisahan. Fase pembiasaan perlu dilalaui sesuai dengan kemampuan anak. Sedikit demi sedikit lamanya perpisahan dapat ditingkatkan. Akan sangat membantu jika janji Anda untuk menjemput nya tepat waktu, selalu dipenuhi. Katakan begini, “Kalau jarum panjang ke bawah sini, Bunda akan menjemputmu, ya” atau “Setelah kamu bobo siang, kita akan bertemu lagi.”
Takut pada malam. Ritual menjelang tidur yang penuh kasih sayang akan memberi rasa aman di malam hari. Anak-anak yang takut gelap biasanya tidur lebih baik jika kamarnya diterangi lampu malam kecil atau pintu kamarnya terbuka. Jika anak Anda terbangun karena mimpi buruk, jangan terlalu dibesar-besarkan. Kehadiran dan “mantera” “Bunda selalu ada dekatmu” akan menenangkannya dengan baik. Anak-anak lebih besar yang masih takut pada malam hari, dapat dibantu dengan jalan-jalan di malam hari yang menyenangkan.
Takut setan. Dengan ketakutan-ketakutan irasional itu, anak-anak seringkali justeru mendapat ide bagaimana cara mengatasi makhluk-makhluk menyeramkan. MIsalnya: nenek sihir diajak berteman, dengan begitu ia menjadi baik dan akan mengajak anak jalan-jalan naik sapu terbangnya. Namun demikian, jangan biarkan anak-anak menonton film horror atau diceritakan dongeng seram. Jika ada sesuatu yang ia takuti, tenangkan dengan cara mendekatkan diri padanya atau membacakan cerita yang dapat membangkitkan keberanian. (me)
Baca juga: Agar Balita Tak Takut DisuntikAtasi Balita Takut KeramasAtasi Balita Takut Pada Orang Asing