Banyak orang tua menganggap, meningkatnya suhu tubuh pada bayi merupakan sebuah tanda adanya penyakit. Padahal, itu tidak sepenuhnya benar.
Demam adalah proses mekanisme tubuh yang sehat ketika melawan penyakit. Bahkan boleh dibilang, demam berfungsi sebagai alarm yang menunjukkan kalau tubuh sedang melakukan "perlawanan" terhadap gangguan, baik infeksi maupun perubahan lainnya.
Ketika sel-sel darah putih bekerja keras melawan penyakit, ada zat-zat kimia yang dilepas dalam aliran darah dan berkelana mengirim laporan ke otak. Tentu saja, laporan ini kemudian direspons dengan perintah agar tubuh meningkatkan suhunya. Alasannya? Agar menghambat perkembangbiakan penyakit yang masuk ke tubuh. Selain itu, diharapkan dapat merangsang pembuatan antibodi dalam tubuh.
Baca: Demam Yang Wajib Diwaspadai pada Bayi
Kapan disebut demam? Tubuh bayi dikatakan demam jika suhunya lebih dari 37,5 derajat C. Pada umumnya, pengukuran suhu tubuh dengan termometer dilakukan dengan cara meletakkan alat pengukur suhu tersebut di ketiak bayi.
Dalam keadaan normal, suhu tubuh sudah diatur oleh pusat pengatur suhu badan di bagian dari otak (hipotalamus). Jika suhu lingkungan naik atau turun, tubuh akan mengirim sinyal ke pusat pengatur suhu tubuh untuk menyesuaikan kondisi tersebut.
Proses penyesuaian itulah yang akan "menampilkan" mekanisme tertentu. Misalnya, udara di sekitar dingin, maka pembuluh darah akan mengerut untuk mengurangi pengeluaran panas tubuh. Bila ini terjadi pada bayi Anda, biasanya dia akan mulai menggigil. Kontraksi otot ini merupakan proses untuk menimbulkan panas.
Sebaliknya, jika udara di luar panas, pembuluh darah akan melebar dan kelenjar keringat akan bekerja untuk melepas kelembaban. Dengan begitu, suhu tubuh akan menurun lagi.
Baca: 3 Kesalahan Orang Tua Saat Menangani Demam
Perhatikan ini!
- Sebelum membawa anak ke dokter, ada beberapa hal yang perlu diperhatian untuk membantu mengurangi demamnya.
Kompres dengan cara mencelup handuk kecil ke air hangat terlebih dulu. Tambah kehangatan airnya bila demamnya semakin tinggi. Dengan demikian, perbedaan antara air kompres dengan suhu tubuh tidak terlalu berbeda. Jika air kompres terlalu dingin, hal ini justru akan mengerutkan pembuluh darah anak. Akibatnya, panas tubuh malah tidak mau keluar. Anak jadi makin menggigil untuk mempertahankan keseimbangan suhu tubuhnya.
- Jika anak masih minum ASI, sering-seringlah disusui. Masuknya cairan yang banyak, lalu dikeluarkan lagi dalam bentuk urin, merupakan salah satu cara untuk menurunkan suhu tubuh.
Kapan ke Dokter? Menurunkan demam memang sangat perlu, karena suhu tubuh yang terlalu tinggi bisa membahayakan bayi. Yang jelas, jika bayi Anda yang berusia di bawah 3 bulan mengalami demam lebih dari 37,5 ° C, sebaiknya segera hubungi dokter. Apalagi , pada suhu ini bayi biasanya sudah mulai terlihat lesu.
Baca juga:
Bawang Merah Turunkan Demam Anak