Kata orang, gatal di pipi bayi yang kerap disebut eksim susu, diakibatkan tetesan air susu ibu. Masak sih?
Kering, bersisik, kemerah-merahan dan terasa sangat gatal. Begitulah biasanya yang dirasakan bayi jika ia kebetulan terkena dermatitis atopik di pipinya. Gangguan kulit ini populer disebut eksim susu.
Disebut eksim susu, karena diderita oleh bayi di bulan-bulan pertamanya saat pipinya sering ketetesan ASI.
Meski sering timbul di pipi, sebenarnya eksim ini bisa saja muncul di bagian lain tubuh bayi, seperti di bagian dalam siku, serta bagian belakang lutut. Jadi, munculnya gatal-gatal itu memang bukan karena ia alergi susu ibu atau karena tetesan ASI.
Penyebab. Sayangnya, penyebab pasti munculnya dermatitis atopik ini belum diketahui dengan jelas. Yang pasti, kemungkinan munculnya sangat kompleks, seperti:
- Faktor keturunan. Mungkin ayah atau ibu memang penyandang alergi, meski tak selalu berupa eksim. Bisa jadi, orang tua mengidap asma, alergi terhadap debu atau makanan, dan lainnya
- Menderita alergi dan kulitnya rentan. Bekas kotoran di pipinya atau lingkungan sekitarnya kurang higienis, bisa memicu timbulnya gatal-gatal.
- Akibat lingkungan udara yang panas, kotor dan berdebu.
Tidak menular. Walau tidak menular, eksim ini sangat gatal. Tak heran kalau si kecil lalu jadi sering rewel. Repotnya, jika telanjur tergaruk, maka bagian tersebut jadi luka. Akibat luka ini bisa membuat kulit bayi infeksi sehingga makin terasa perih, dan membuatnya bertambah rewel.
Yang pasti, gatal-gatal akibat eksim ini tidak menular. Jadi, Anda tak perlu khawatir dengan kakak atau sepupu si bayi yang ingin dekat-dekat dengan adiknya. Tentu saja, asal si kakak tidak membawa kuman yang akan memperparah gatal-gatal adiknya.
Jaga kebersihan. Untuk menangani eksim ini, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan.
- Jika pipi bayi kotor (misalnya akibat tertetes air susu), segera bersihkan kulit pipinya dengan lap basah dan keringkan dengan bahan lembut.
- Ketika memandikan, gunakan sabun bayi yang mengandung pelembap.
- Setelah mandi, olesi bagian yang tampak kering itu dengan pelembab.
- Jika bepergian, lindungi bayi dari sinar matahari langsung. Bukan saja agar tidak mudah berkeringat, tetapi juga agar kulitnya yang peka itu tidak terangsang menjadi gatal.
- Pastikan sarung bantal dan spreinya benar-benar bersih dan tidak tersisa bekas sabun ketika mencucinya. Karena, sisa sabun cuci juga dapat mengiritasi kulit bayi.
- Hindari anak menggaruk bagian pipi yang gatal. Jika bayi masih kecil, pakaikan kaus tangan, atau potong saja kukunya agar tak melukai bagian yang gatal.
- Jika sampai terjadi luka dan tampak basah, segera bawa ke dokter agar ditangani lebih lanjut.
Asal Anda rajin dan peka melihat perubahan di kulit bayi Anda, kondisi tersebut tidak berlanjut.
Berdasarkan laporan Kemenkes RI dan IDAI selama setahun ini, sebanyak 1,2 bayi baru lahir tercatat sudah mendapatkan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK). ... read more