Merawat dan menyayangi binatang memang perlu diajarkan sejak dini. Dan, tampaknya usaha Anda berhasil. Buah hati Anda begitu cinta pada kucing atau anjing mungilnya. Layaknya seorang sahabat, anak Anda memperlakukan binatang kesayangannya tanpa batas. Bantal, selimut, bahkan boneka si kecil pun dikuasainya. Berbahayakah?
Penularan dari hewan
Lazimnya yang dapat menularkan penyakit kepada manusia adalah manusia lain. Tapi bukti berjangkitnya penyakit dari binatang pun tidak sedikit. Penyakit yang disebabkan air liur binatang, di antaranya:
- Zoonosis (data Centers for Disease Control, 2011)
- Meningitis (Jurnal Emerging Infectious Diseases edisi Februari 2011)
- Asma (Derek Damin; Ahli Alergi, Asma, dan Imunologi dari Louisville).
Sedangkan yang disebabkan oleh kutu adalah pes (plague), yakni penyakit mematikan yang bisa ditularkan anjing dan kucing melalui kutu yang terinfeksi bakteri Yersinia pesti pada manusia yang bersentuhan dengannya. Demikian pendapat Prof. Bruno Chomel, peneliti University of California.
Selain penyakit, sebuah studi yang dirilis Mayo Clinic Sleep Disorders Center menemukan, 53% dari setengah pasien pemilik peliharaan seperti anjing atau kucing, mengalami gangguan tidur selama beberapa malam. Setelah diteliti, Lisa Shives, MD, direktur Medis Northshore Sleep Medicine, AS, mengatakan, hal ini disebabkan peliharaan mereka menggaruk sepanjang malam di atas tempat tidur.
Bukti-bukti penelitian ini tidak untuk menakut-nakuti Anda, Bunda. Prof Chomel, seperti dikutip dari CNN, mengatakan, ini untuk menyadarkan Anda bahwa selalu ada risiko tidur dengan binatang peliharaan.
Punya Peliharaan Itu Seru!
Meski terlihat mengerikan, data tentang penyakit yang disebabkan oleh binatang hanyalah masalah kecil dari banyaknya ‘kenikmatan’ yang diperoleh buah hati Anda dari memiliki peliharaan. Sejumlah pakar mengatakan, keberadaan binatang peliharaan di dalam keluarga justru memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Yaitu:
Meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang tumbuh dengan hewan peliharaan di sekitanya, daya tahan tubuhnya akan terbentuk, dan mereka lebih terlindungi dari alergi, asma, eksim dan penyakit lainnya.
Anti stres. Bermain dengan binatang peliharaan bisa meningkatkan kadar oksitosin atau hormon penangkal stres, serta dopamin dan serotonin yang bersifat menenangkan dan membahagiakan pikiran.
Tidak kesepian. Keluarga atau sahabat bisa meninggalkan kita, tapi binatang adalah makhluk yang setia. Keberadaannya membuat manusia terhindar dari persaan kesepian yang dapat memicu atau memperburuk penyakit fisik dam psikologis seperti depresi
Lebih tenang. Anak yang kesulitan belajar dapat mengelola stres dan mampu belajar menenangkan diri dengan bermain bersama binatang.
Meningkatkan semangat berolahraga dan bersosialisasi khususnya untuk anak yang menyandang autisme.
Tidur lebih lelap. Ritme napas peliharaan seperti anjing atau kucing membuat orang yang sulit tidur merasa nyaman. Merawat dan menyayangi binatang memang perlu diajarkan sejak dini. Dan, tampaknya usaha Anda berhasil. Buah hati Anda begitu cinta pada kucing atau anjing mungilnya. Layaknya seorang sahabat, anak Anda memperlakukan binatang kesayangannya tanpa batas. Bantal, selimut, bahkan boneka si kecil pun dikuasainya. Berbahayakah?
Berbagai bentuk kesenjangan kemudahan menyusui kerap terjadi di Indonesia sebagai negara berkembang di Asia Tenggara. Pada Pekan Menyusui Sedunia tahun ini, AIMI mengingatkan kembali beberapa hal yang... read more