Ibu hamil sering sekali buang air kecil, bahkan  gejala ini terjadi sebelum mengetahui bahwa dirinya hamil. Meningkatnya kebiasaan  buang air kecil ini dimulai pada minggu ke-6 kehamilan, hingga trimester pertama berakhir. Namun, ada pula yang mulai merasakannya saat usia kehamilan 12-14 minggu.  Ini penyebabnya!

• Volume darah meningkat drastis. Akibatnya, cairan yang harus disaring ginjal, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk air kencing. Peningkatan volume darah yang terjadi di daerah panggul, juga menyebabkan  kandung kemih penuh, dan harus dikosongkan lebih sering.
• Ginjal dan saluran kemih membesar, karena peningkatan kadar hormon progesterone yang terjadi sejak calon janin tertanam di di dinding rahim.
• Ukuran rahim membesar sehingga mendesak kandung kemih  yang berada di bawah rahim. Akibatnya, daya tampung kandung kemih jadi berkurang, sehingga harus dikosongkan lebih sering.
• Diabetes kehamilan, yakni diabetes yang hanya berlangsung selama masa kehamilan.

Kiat mengatasi:

• Kurangi konsumsi cairan yang memicu terbentuknya air kemih,  yaitu yang mengandung kafein kopi, teh, soda.
• Perbanyak minum pada pada siang hari, dan kurangi pada malam hari. Sehingga Anda tetap dapat memenuhi kebutuhan cairan yang harus Anda konsumsi. Jika harus bolak-balik ke kamar kecil, hal dini dilakukan pada siang hari, sehingga tidak menggangu tidur malam Anda.
• Tuntaskan pengosongan kandung kemih setiap kali buang air kecil.
• Pergilah ke kamar kecil sebelum berangkat dan pulang kerja. Hal ini memperkesil kerepotan Anda mencari toilet dalam perjalanan.

Waspadalah bila muncul rasa tidak nyaman saat buang air kecil, misalnya rasa seperti terbakar. Ini merupakan tanda terjadinya infeksi saluran kemih, yang sering dialami ibu hamil. Segera konsultasi ke dokter kandungan Anda. (me)