Merasa Insecure dengan Perfect Pregnancy? Pahami Dulu Bund!

 

 Melihat baby bump yang menyembul indah, perjalanan kehamilan yang menyenangkan, maternity photoshoot yang estetik, apalagi melihat baby shower yang mewah dan superheboh, kalau bikin iri hati bahkan jadi insecure, stop dulu kebiasaan scroll Bunda ya! Foto: Pexels/ Matilda Wormwood

Bunda sering scroll TikTok atau Instagram dan melihat konten kehamilan yang nyaris sempurna? Perut mulus, senyum bahagia, dan persiapan melahirkan yang seru tanpa drama? Tunggu dulu Bun, belum tentu begitu kenyataannya, lho.
Istilah "prefect pregnancy" sebenarnya merujuk pada pengertian sebuah kehamilan yang sehat demi bayi yang sehat. Sayangnya, hamil yang sehat seringkali disalahpahami sebagai kehamilan tanpa masalah sama sekali. Setiap kehamilan itu bukan perjalanan yang tanpa masalah, lho Bun.
Dan sebenarnya, di balik penggambaran kesempurnaan kehamilan yang Bunda lihat di media sosial, terdapat proses filter dan kurasi konten yang tidak mewakili proses kehamilan apa adanya. Sehingga alih-alih membuat ibu terpacu memerhatikan kehamilan dan kesehatan janin, melihat gambaran hamil sempurna ala media sosial justru kadang membuat ibu merasa tidak cukup baik merawat kehamilan. Nah, bagaimana menyikapinya?

Tip menghindari jebakan "perfect pregnancy"

Batasi eksposur

  • Gunakan fitur "not interested" pada TikTok, Facebook, maupun Instagram agar algoritma tidak terus menampilkan konten serupa.
  • Bila perlu, unfollow akun yang memicu insekuritas dan cari konten yang lebih edukatif serta realistis yang lebih nyaman untuk Bunda.

Ingat, konten bukan realita

  • Baik itu konten foto maupun video, tidak tertutup kemungkinan merupakan hasil pengeditan, menggunakan angle tertentu, atau diberi efek dramatisasi untuk meraih engagement.
  • Walaupun banyak orang terlihat menikmati kondisi hamil yang menyenangkan, setiap kehamilan memiliki tantangan bagi masing-masing ibu.

Cari komunitas supportif

  • Bergabung dengan grup WhatsApp/ Facebook/ Telegram yang berisi sesama ibu maupun calon ibu yang berbagi cerita tanpa menghakimi, tentu lebih layak disebut sebagai realita ya Bund.

Tetapkan "screen time" sendiri

  • Bukan hanya anak-anak yang butuh screen time, ibu hamil juga perlu. Jika sudah meningkatkan risiko terjadinya anxiety (gangguan kecemasan), ibu hamil sebaiknya membatasi penggunaan media sosial.

Fokus pada diri sendiri

  • Ingat ya Bun, setiap kehamilan itu unik! Tak perlu memaksakan diri untuk membuat momen yang instagrammable seperti maternity photoshoot mahal atau baby shower heboh. Nikmati saja suka duka selama kehamilan sebagai perjalanan diri sendiri.

Kehamilan adalah perjalanan personal, bukan kompetisi. Tidak sempurna pun tidak masalah. Namun jika Bunda merasa overwhelmed, jangan ragu untuk berbicara dengan pasangan, sahabat, atau keluarga. Jika merasa sulit mengatasi sendiri, pergi berkonsultasi ke tenaga kesehatan atau psikolog bukan sebuah hal yang memalukan.

Penulis: Laili Damayanti

Baca juga:
Mimpi Aneh Ibu Hamil
Hamil, Proses Belajar Menjadi Ibu
Depresi Selama Hamil, Ibu Harus Kenali Gejalanya


 

 


Topic

#IbuHamilBahagia #KesehatanMentalBumil #KehamilanNyata #ParentingTanpaPressure #TipsIbuHamil



Artikel Rekomendasi

https://drsj.fis.ung.ac.id/ https://kalbar-hidromet-sih3.bmkg.go.id/ https://kaltim-hidromet-sih3.bmkg.go.id/lib/ https://biologi.sci.unhas.ac.id/ https://bie-sby.telkomuniversity.ac.id/