Yuk, berkenalan dengan teknik breast compression, yang bisa menjadi 'penyelamat' ketika ASI Anda, tak lancar keluar.
Breast compression adalah cara memencet atau menekan payudara selama proses laktasi berlangsung. Teknik ini bertujuan membantu memperlancar aliran ASI sehingga dapat menolong bayi untuk mendapatkan ASI.
Teknik breast compression ini dapat merangsang refleks let down atau refleks pengeluaran ASI. Dengan teknik breast compression ini diharapkan produksi ASI akan meningkat dan aliran ASI lancar. Selain itu, breast compression juga berguna mengatasi beberapa masalah ibu dan bayi, seperti:
- Tidak bertambahnya berat badan bayi sejak lahir akibat kurang minum susu.
- Frekuensi menyusu bayi terlalu sering (1 jam sekali). Hal ini biasanya disebabkan karena bayi belum merasa kenyang akibat aliran ASI yang cepat berhenti. Atau terlalu lama menyusu (lebih dari 45 menit), karena aliran ASI lancar tetapi hanya keluar sedikit demi sedikit. Normalnya, bayi menyusu setiap 2 – 3 jam sekali, dan lama menyusui sekitar 15 – 30 menit.
- Bayi terkena gejala kolik. Kolik antara lain disebabkan karena bayi terlalu banyak mengisap udara. Ini terjadi ketika bayi mengisap dan ASI tidak keluar, sehingga yang masuk ke lambung bayi hanyalah udara.
- Bayi cepat tertidur saat sedang menyusu. Dengan teknik breast compression bayi akan segera bangun dan kembali menyusu.
- Puting lecet. Dengan teknik ini, bayi tidak perlu mengisap kuat karena aliran ASI lebih lancar/kencang.
- Penyumbatan saluran susu yang dapat mengakibatkan payudara bengkak dan meradang. Ini seringkali dialami ibu menyusui.
Breast compression sangat berguna jika dilakukan pada hari-hari pertama kelahiran bayi. Dengan demikian, bayi akan mudah mendapatkan lebih banyak
kolostrum.