Orang tua perlu membantu anak mengenali alergi sejak dini agar tumbuh sehat, kuat, dan bahagia. Foto: Pexels/ Gustavo Fring
Saat anak didiagnosa memiliki alergi makanan atau alergi tertentu, orang tua sering kali merasa cemas. Kekhawatiran makin besar ketika anak mulai masuk sekolah, berinteraksi dengan teman, atau berhadapan dengan makanan yang bisa memicu reaksi alergi.
Agar anak tetap aman sekaligus tumbuh percaya diri, Bunda dan Ayah perlu memberi pemahaman tentang alergi dengan cara yang sederhana, positif, dan tanpa menimbulkan rasa takut. Hal ini dibahas dalam Seminar Media daring dengan topik "Mengenali dan Mengatasi Alergi Makanan pada Anak" yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beberapa waktu lalu.
Menurut
dr. Endah Citraresmi, Sp.A, Subsp.A.Im(K), dokter spesialis anak sekaligus anggota Bidang Ilmiah UKK Alergi Imunologi IDAI, kualitas hidup anak dengan alergi bisa menurun karena adanya pembatasan diet, sulitnya makan di restoran, hingga keterbatasan saat bermain atau ikut kegiatan luar rumah.
Namun kabar baiknya, dengan strategi parenting yang tepat, anak tetap bisa hidup bahagia, sehat, dan mandiri meski memiliki alergi.
Tetap tenang, jujur, dengan senyum
Anak mudah membaca ekspresi orang tua. Jika Bunda dan Ayah terlihat panik, anak pun ikut cemas. Maka, sampaikan informasi tentang alerginya dengan nada tenang dan senyum ceria.
Contoh kalimat sederhana:
“Ada beberapa makanan yang kurang cocok untuk tubuhmu, tapi itu tidak apa-apa. Kita bisa cari makanan lain yang tetap enak dan sehat.”
Gunakan bahasa yang mudah dipahami
Hindari istilah medis yang rumit. Alangkah baiknya Bunda/ Ayah menggunakan analogi sederhana agar anak lebih cepat mengerti.
Daripada berkata: “Kamu punya reaksi alergi karena sistem imunmu terlalu sensitif.”
Lebih baik: “Tubuhmu punya pasukan khusus yang kuat, tapi pasukan itu kurang suka sama makanan ini. Jadi, supaya tubuhmu tetap sehat, kita hindari makanan itu ya.”
Latih anak menolak dengan percaya diri
Ajarkan anak menggunakan kalimat praktis dan sopan untuk menolak makanan yang bisa memicu alergi, misal:
“Terima kasih. Tapi maaf, aku alergi.”
“Aku hanya boleh makan makanan dari orang tuaku.”
Dengan latihan, anak akan merasa bangga bisa menjaga dirinya sendiri, bukan takut atau malu dan justru membahayakan kesehatannya.
Ajak anak mengenali tubuh dan pilihan sehat
Libatkan anak dalam aktivitas sehari-hari, seperti:
- Mengenal obat-obatan yang harus diminum saat alergi kambuh.
- Ikut berbelanja makanan yang aman untuknya.
Dengan begitu, anak akan melihat alergi sebagai bagian dari rutinitas hidup, bukan ancaman yang menakutkan.
Anak dengan alergi tetap bisa tumbuh sehat, tangguh, dan bahagia. Dengan bimbingan positif dari orang tua, alergi justru bisa menjadi sarana bagi anak untuk belajar mandiri, peduli kesehatan, dan percaya diri.
Penulis: Ghina Athaya
Baca juga:
Waspada Campak, Kenali Fakta dan Hindari Bahayanya!
Cek Dulu! 5 Mitos MPASI yang Sering Dipercaya dan Faktanya
Cerdas Hadapi Alergi Balita