Indonesia Women’s Forum (IWF) 2022 kembali hadir, besok pada Senin, 19 Desember 2022. Diprakarsai oleh Femina, dipersembahkan oleh Prana Dinamika Sejahtera (PDS) untuk perempuan Indonesia profesional, wirausaha, pegiat komunitas, dan ibu rumah tangga. IWF tahun ini yang berlangsung virtual mengusung tema “Menjurus Arus Masa Depan” dan menandai peringatan 50 tahun femina.
Format acara seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya yaitu rangkaian konferensi dan kelas-kelas
masterclass. Tahun ini IWF 2022 secara spesifik menyasar generasi terbaru audiens Femina yaitu Milenial dan gen Z serta Alpha dengan keterlibatan audiens GADIS terutama untuk kelas tertentu.
IWF 2022 terdiri dari 2 panel
Conference dan 4
Masterclass yang berlangsung satu hari penuh dari pukul 09.00 - 17.00. Di pagi hari dua panel
conference akan bicara tentang Kompetensi Baru Pemimpin Masa Depan dan Mengapa Kita Harus Menjaga Bumi.
Lalu di kelas
masterclass yang terdiri dari 2 sesi waktu (kelas pararel) akan digelar 4 kelas dengan 4 tema berbeda. Sesi pertama di
masterclass 1 ada Check Up Keuangan Hadapi Resesi 2023 dan Booming Makanan Korea. Di sesi dua hadir
masterclass bertajuk Bagaimana Orang Tua dan Anak Bisa Saling Mengerti dan Apa Sih Serunya Kerja Sosial?
IWF sudah diselenggarakan sejak tahun 2018, sebagai ajang pertemuan berjejaring,
sharing, mengembangkan potensi, keterampilan, dan pengembangan
skill. Acara ini terbukti menjadi tolok ukur baru aktivasi skala nasional bagi perempuan dan pengusaha profesional di Indonesia. Relevansi, kedalaman konten, kualitas peserta, dan jangkauan audiens adalah keunggulan acara.
Pada 2018, IWF pertama berlangsung selama dua hari secara
off-line mengusung tema: Bringing The Best of Indonesian Women, pada 8-9 November di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Dihadiri kurang lebih 2.000 lebih peserta, serta menghadirkan tiga perempuan menteri di Kabinet Kerja menjadi
keynote speaker. Mereka adalah Menteri Keuangan
Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri
Retno Marsudi, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Puan Maharani.
Hadir pula berbagi pengalaman Gubernur Jawa Timur,
Khofifah Indar Parawansa, menjadi pembuka dari berbagai rangkaian kegiatan yang menghadirkan lebih dari 50 pembicara. Selain konferensi,
masterclass dan
workshop, pada acara ini juga digelar festival pameran produk lokal sebagai amplifikasi dari kegiatan Wanita Wirausaha Femina.
Di tahun 2019, IWF ke- 2 berlangsung di Gandaria City Hall, 21-22 November 2019 dan mengusung tema ‘Inklusif’. Tema yang menekankan pada keberagaman yang bisa menjadi kekuatan luar biasa, jika kita bisa berperilaku, berpikir, bekerja, dan membuat aturan-aturan yang inklusif di lingkungan profesional, bisnis, maupun sosial.
Hadir sebagai pembicara pembuka adalah
Yenny Wahid, Direktur Wahid Foundation yang berbicara tentang kekuatan wanita untuk bersaing di era teknologi artifisial.
Pada sesi
conference hadir para pemimpin perempuan kala itu yang berasal dari berbagai disiplin ilmu dan bidang pekerjaan sesuai tema tahun tersebut keberagaman dan inklusifitas. Mereka antara lain :
Lili Pintauli Siregar (Wakil Ketua KPK Terpilih 2019-2023),
Niharika Yadav (Presiden Direktur AXA Financial Indonesia),
Felicia Kawilarang Aluwi (VP Marketing Halodoc),
Debby Alishinta (Managing Director, Inclusion & Diversity Lead, Accenture Indonesia),
Dr. Aretha Aprilia, ST, M.Sc. (Environmental Specialist),
Zivanna Letisha Siregar (Putri Indonesia), dan banyak lagi tokoh menarik lainnya.
IWF 2019 juga menghadirkan rangkaian
masterclass yang terdiri dari tiga tema besar, yaitu
professional skill (dari leadership hingga bisnis),
personal skill (dari parenting hingga beauty class), dan
lifestyle (dari perlindungan data pribadi, finansial, hingga
wellbeing). Tidak ketinggalan festival yang menyajikan
booth produk lokal dan berbagai acara mini di panggung terbuka.
Pandemi Covid 19 pada 2020 sangat mengguncang dunia dan mengubah banyak prioritas kerja termasuk di Femina. Kami memutuskan tidak menyelenggarakan IWF pada tahun tersebut namun berkonsentrasi pada kegiatan
training virtual untuk
scaling up kemampuan para wanita wirausaha menggunakan
platform digital untuk usaha. Program ini massif sepanjang tahun.
Pada 2021, IWF ke- 3 dilakukan tiga hari berturut-turut di 27-29 September 2021 dan untuk pertama kalinya diadakan secara virtual karena wabah Covid 19 yang masih mengkhawatirkan saat itu tidak perlu menjadi hambatan bagi para perempuan Indonesia untuk terus berjejaring dan mengasah keterampilan profesional. Tidak kurang dari 3.000 peserta mengikuti acara ini dari seluruh Indonesia maupun diaspora Indonesia di berbagai negara.
Tiga hari IWF 2021 secara virtual, ada 3 menteri yang membuka acara setiap hari dengan format baru di layar gawai. Mereka adalah
Ida Fauziyah, Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia,
Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta
I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Mengambil tema besar “
A Whole New World,” konferensi 3 hari itu mengupas tuntas masa depan dunia karier maupun bisnis di masa dan setelah Pandemi yang terbukti mengubah secara drastis dunia secara keseluruhan. Termasuk dinamika di dunia kerja, pengelolaan bisnis, kegiatan pendidikan, kesehatan, maupun dinamika sosial dalam masyarakat. Salah satunya bekerja jarak jauh dan penggunaan gawai untuk berkomunikasi secara tatap muka.
Para pemimpin perempuan yang hadir menggambarkan perubahan yang sedang terjadi di dunia saat itu. Dari perubahan di dunia kerja hingga bisnis yang berwawasan lingkungan dan kerja sosial yang memberdayakan. Diskusi dan pertukaran ide berlangsung hangat dan sangat berarti.
Beberapa pembicara utama adalah
Phillia Wibowo (McKinsey & Company),
Melissa (CCO Tokopedia),
Febriani Eddy (CEO Vale Indonesia),
Julisa Tambunan (Malala Fund, London),
Dwi Yuliawati Faiz ( UN Women),
Maya Arvini (Presiden Clue),
Putri Komarudin (Anggota DPR RI),
Alison Jap (Chief of Internasional Partnership DOKU),
Fery Farhati ( Ibu Ibu Kota Awards) dan banyak lagi lainnya, termasuk para
founder dan
owner bisnis lokal yang berhasil bermetamorfosa di masa sulit pandemi seperti
Citra Subijakto (Sejauh Mata Memandang) dan
Yeri Afriyani (Calla The Label).
IWF 2022 menjadi istimewa karena acara tahun ini sekaligus penanda peringatan 50 tahun Femina hadir untuk perempuan Indonesia. Menjadi sumber informasi, inspirasi, aspirasi dan sahabat bagi para perempuan untuk mengarungi kehidupan yang tidak selalu mudah. Menjadi perempuan berpikiran maju, memiliki jati diri, relevan dengan masanya. Tidak terbawa arus, tapi menjurus arus. Berdaya dan berdampak.
Sampai jumpa Senin pagi, 19 Desember 2022