Nikmat Berkat Indera Pengecap

 

Dibandingkan dengan indera yang lain seperti indera penglihat dan pendengar, indera pengecap memang kelihatannya sepele. Padahal, indera ini tak kalah bermanfaat, lho!

Indera ini sangat mempengaruhi selera makan. Seperti halnya indera penghidu, indera pengecap juga peka terhadap penerimaan rangsangan kimiawi, sehingga keduanya berhubungan erat. Kalau jalan pernapasan tersumbat akibat pilek, misalnya, biasanya anak jadi kurang berselera makan karena tidak ada rangsangan ke otak dari aroma makanan.

Berbagai rangsangan rasa yang ada pada mulanya diterima oleh rambut-rambut pengecap (microvilli) yang berada pada setiap ujung sel penerima rangsangan. Namun
sebelum suatu benda bisa dirasakan, zat tersebut haruslah dalam bentuk cairan. Di sinilah air liur yang mengandung ion-ion atau molekul-molekul terlarut dari zat yang akan dirasakan masuk ke dalam pori pengecap dan berinteraksi dengan daerah-daerah penerima rangsangan pada rambut-rambut pengecap.

Meskipun struktur sel-sel pengecap hampir serupa satu sama lain, namun sesungguhnya setiap sel mempunyai tipe daerah penerima rangsangan yang berbeda-beda, sehingga
masing-masing akan bereaksi terhadap berbagai rangsang. Empat jenis rangsangan yang umum dikenal indera pengecap adalah manis, asam, pahit dan asin. Kepekaan
terhadap rasa asin dan manis akan terasa di ujung dan bagian atas lidah, sementara rasa pahit akan lebih terasa pada pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian
yang lunak. Sedangkan rasa asam terutama pada bagian pinggir kanan-kiri lidah.

Anak mempunyai berbagai mekanisme untuk belajar menyukai aneka makanan. Cara kerjanya adalah kebalikan dari prinsip keengganan rasa yang sering muncul pada saat mencoba makanan baru dan tubuh kemudian merasa tidak nyaman. Kesukaan rasa akan meningkat dengan sendirinya apabila setelah mencicipi makanan tubuh terasa nyaman.

 



Artikel Rekomendasi