5 Penyebab Sakit di Area Mulut Anak

 

 
123RF

Yuk, kenali 5 penyebab luka di mulut yang membuat anak kesakitan dan rewel plus  cara jitu mengatasinya.
 
1. Luka pada bibir
Rasa nyeri di bibir bisa terjadi karena benturan yang keras. Redakan dengan mengompresnya dengan  es batu. Kompres ini juga berguna untuk membantu menghentikan perdarahan. Jika si kecil menolak dikompres, biarkan ia mengemut es batu.  Anda juga bisa menggantinya dengan es lilin yang rasanya lebih enak. Jangan lupa, ganti segera es batu yang sudah mengecil dengan es batu yang baru, untuk mengurangi risiko anak mengalami tersedak. Hubungi dokter jika luka si kecil tampak terbuka lebar atau pendarahan tak kunjung berhenti dalam waktu 10-15 menit.
 
2. Sariawan
Luka akibat tergigit, menyikat gigi dengan kasar, atau konsumsi makanan yang terlalu panas akan memicu luka di dalam mulut. Akibat di dalam rongga mulut banyak bakterinya, luka pun menjadi terinfeksi dan timbul sariawan—radang pada lapisan jaringan yang meliputi mulut.. Sariawan juga dapat disebabkan oleh alergi terhadap makanan tertentu, daya tahan tubuh yang menurun, rendahnya kadar zat besi, serta asam folat di dalam tubuh. Sariawan pun dapat terjadi di gusi, lidah, dan bibir.
Untuk mengatasinya, hindari makanan panas, dan mintalah si kecil berkumur dengan air matang setiap kali ia selesai makan. Gunakan sikat gigi lembut setiap menyikat gigi. Untuk mengurangi rasa tak nyaman saat sariawan, biasanya menggunakan obat yang dioleskan pada luka. Konsultasikan kepada dokter tentang obat ini.
 
3. Luka pada rongga mulut bagian dalam
Luka di bagian ini bisa terjadi akibat tertusuk benda tajam seperti pensil atau duri. Gunakan kompres es batu untuk meredakan nyeri dan menghentikan perdarahan. Untuk menyumbat pendarahan pada lidah yang sulit dihentikan, tekanlah kedua sisi luka dengan kain kasa atau kain yang bersih lainnya agar menyatu. Hubungi dokter jika cedera terjadi pada bagian belakang tenggorokan atau bagian lunak di langit-langit, jika perdarahan tidak berhenti setelah berlangsungselama 10 - 15 menit.
 
4. Gigi yang patah atau terlepas.
Gigi patah bisa terjadi karena jatuh. Bersihkan darah dan kotoran didalam mulut dengan air mengalir hingga perdarahan berkurang. Letakkan kompres dingin pada wajah yang bagian baliknya merupakan area gigi yang cedera—misalnya pipi—untuk mengurangi pembengkakan. Setelah itu, temui dokter untuk memeriksa kondisi gusi si kecil. Pasalnya,  pecahan gigi yang tertinggal di gusi bisa keluar dan tertelan, bahkan terhirup sehingga mengakibatkan tersedak, atau infeksi. Jika tidak ada dokter gigi, Anda bisa menemui dokter di Unit Gawat Darurat.
 
5. Gusi bengkak
Gangguan kesehatan ini akan membuat mulut si kecil terasa nyeri. Gusi bengkak lebih sering disebabkan oleh kurang terjaganya kebersihan gigi, yaitu masih adanya sisa-sisa makanan yang menempel di sela-sela gigi sehingga memicu timbulnya bakteri penyebab infeksi dan radang. Ajarkan cara menyikat gigi yang benar kepada si kecil dan rutinlah memeriksakan giginya pada dokter gigi.
 
Baca Juga

Cara Terbaik Mengajarkan Kebersihan Mulut dan Gigi pada Balita
Penyakit Mulut Balita

 



Artikel Rekomendasi