Selama ini Anda mungkin selalu menemani anak bermain dengan anggapan bahwa itu adalah kesempatan Anda berdekatan dengannya. Namun menurut psikolog, Kathy Hirsh-Pasek, Ph.D., penulis buku “Einstein Never Used Flash Cards”, memberi kesempatan anak bermain sendiri akan memberinya kesempatan untuk berkembang.
“Biarkan ia mencorat-coret kertas, menggelindingkan bola sesuka hati atau jalan-jalan di halaman sendiri. Aktivitas tersebut dibutuhkan oleh anak agar ia tumbuh menjadi anak kreatif, kritis, dan percaya diri,” kata Kathy.
Anda sudah bisa melatih anak bermain sendiri saat ia berusia 1,5 – 2 tahun, karena di usia itu ia mulai menunjukkan keinginannya menjadi dirinya. Lihat saja, ia mulai meniru apa yang Anda lakukan, misalnya memberi makan boneka, melepas baju boneka atau ingin bermain di tempat cuci piring seperti yang sering Anda lakukan. Mereka suka bermain pura-pura.
Baru di usia 3 tahun anak bisa senang bermain dengan apa saja yang ada di dekatnya karena imajinasi dan kreativitasnya mulai berkembang. Untuk itu, sediakan mainan sederhana seperti balok, bola, boneka, selimut dan mobil-mobilan. “Cara terbaik untuk mendorong dan membiarkan anak bermain sendiri adalah dengan menyiapkan area bermain di rumah dan halaman rumah yang aman,” kata psikolog Margaret Paul, Ph.D., penulis buku “Do I Have to Give Up Me to Be Loved by My Kids?"
Selamat Hari Persahabatan Sedunia, anak-anak Bunda dan Ayah! Semoga kalian bisa mendapatkan persahabatan yang saling menguatkan dan membahagiakan.... read more
Pada kurun usia tertentu, sebagian anak akan mengalami fase pilih-pilih makanan. Tapi hati-hati jika ini berkembang menjadi ARFID. Wah, apa lagi ini, ya?... read more