Biang keringat atau keringet buntet alias miliaria, biasanya timbul akibat keringat yang berlebihan tapi tidak bisa keluar karena adanya penyumbatan pada saluran kelenjar keringat. Gejala yang muncul kemudian adalah rasa gatal, pedih dan kulit jadi kemerahan, serta munculnya gelembung-gelembung kecil atau lenting yang berisi air.
Biang keringat sering muncul di sekitar dahi dan leher, juga mengincar bagian-bagian tubuh yang tertutup pakaian seperti dada dan punggung, serta bagian yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian. Bahkan beberapa kasus, timbul pada kulit kepala.
Jenis-jenis biang keringat. Berdasarkan perbedaan kelainan yang muncul di kulit, maka biang keringat dibedakan menjadi tiga:
Miliaria kristalina. Sumbatan yang terjadi pada bagian atas dari lapisan kulit.
Ciri-ciri: Gelembung kecil berukuran 1-2 mm, berisi cairan jernih seperti tetesan air, namun tanpa disertai munculnya kulit kemerahan.
Lokasi: Dahi, leher, punggung dan dada.
Miliaria rubra. Sumbatan terjadi pada bagian tengah lapisan kulit.
Ciri-ciri: Gelembung kecil, masih berukuran 1-2 mm dan berwarna merah. Gelembung biasanya tersebar, tapi dapat juga berkelompok. Disertai keluhan sangat gatal dan pedih bila berkeringat. Biang keringat ini paling sering ditemukan.
Lokasi: Bagian-bagian tubuh yang tertutup pakaian dan yang tergesek pakaian.
Miliaria profunda. Sumbatan terjadi pada bagian dalam dari lapisan kulit.
Ciri-ciri: Bintil-bintil putih berukuran 1-3 mm, dan tidak disertai kulit yang kemerahan. Tidak juga menimbulkan rasa gatal. Biang keringat ini jarang sekali dijumpai.
Lokasi: Badan, lengan dan tungkai.
Biang keringat memang bukan penyakit yang berbahaya, namun bisa menular melalui kontak fisik, udara, atau pakaian. Jika bayi Anda telanjur mengalaminya, segera
atasi.
Baca juga:
Bayi: Cara Pintar Atasi Biang Keringat