Memang mengkhawatirkan bila bayi sakit batuk apalagi disertai muntah karena waktu tidur dan pola menyusunya jadi terganggu. Sebenarnya, batuk merupakan reflek tubuh untuk membantu membersihkan jalan napas. Namun, batuk juga bisa merupakan gejala penyakit. Kenali berbagai jenis batuk, agar Anda bisa mengatasinya.
- Batuk “mengonggong.” Biasanya muncul di malam hari. Penyebabnya adalah peradangan pada saluran napas dan tenggorokan atau croup. Bisa juga karena alergi, perubahan suhu, atau infeksi akibat virus. Pada kondisi ini, saluran napas yang meradang akan makin sempit, dan pita suara membengkak sehingga bayi sering sulit bernapas. Segera bawa ke dokter. Anda juga membantunya bernapas lebih lega dengan penguapan sekitar 20 menit, misalnya dengan membuka kran air panas sehingga kamar mandi penuh uap air panas.
- Batuk rejan, pertusisi atau whooping cough. Dicirikan dengan batuk yang panjang tanpa jeda yang diakhiri oleh suara hirupan napas yang kuat atau whoop yang terjadi saat bayi mencoba menarik napas kembali setelah batuk terus menrus. Kemungkinan bayi terkena pertusis makin besar jika ia belum atau tidak diimunisasi DPT. Penyakit ini dapat mematikan sehingga bayi harus segera dibawa ke dokter.
- Batuk dengan mengi. Terdengar saat bayi mengeluarkan napas menandakan adanya sumbatan di jalan napas bawah. Penyebab sumbatan ini bisa karena pembengkakan akibat infeksi pernapasan bawah seperti pneumonia dan bronchiolitis, asma atau adanya sesuatu yang tersangkut di saluran napas. Segera bawa anak ke dokter.
- Batuk malam hari, biasanya terjadi karena sumbatan pada hidung dan sinus mengalir ke tenggorokan kemudian menimbulkan iritasi. Asma juga dapat memicu batuk pada malam hari karena saluran napas cenderung sensitif dan mudah teriritasi. Tidurkan anak dengan bantal yang agak tinggi sehingga kepala dan bahunya tersandara bantal. Posisi ini menghindarkan cairan di hidung turun ke tenggorokan.
- Batuk alergi. Terjadi karena alergi, sehingga orang tua harus memperhatikan apa saja yang terjadi beberapa saat sebelum waktu batuk. Apakah udara di kamar terlalu dingin atau kering, kain-kain penutup tempat tidur, bantal dan jendela masih bersih, adakah debu yang menempel, dll. Buat daftar semua pengamatan itu, lalu konsultasikan ke dokter untuk menemukan pemicu alergi.
- Batuk disertai pilek. Bisa batuk kering atau berdahak. Penyebab awalnya adalah infeksi yang penyembuhannya lambat. Misalnya, infeksi di saluran pernapasan bagian atas karena virus influenza. Batuk ini biasanya sembuh bila infeksinya sembuh.
- Batuk dengan demam. Bila demamnya tidak tinggi, Anda tak perlu terlalu khawatir. Tapi bila demam tinggi lebih dari 39°C, bayi tampak lesu dan napasnya cepat, makan harus waspada karena mungkin ia terkena pneumonia. Segera bawa bayi ke dokter.
- Batuk karena RGE Refluks Gastroesofagus (RGE), yakni kondisi bayi setelah minum susu, seharusnya susu masuk ke saluran pencernaan, mengalami aliran balik ke atas dan sebagian dapat masuk ke saluran napas. Walau jumlahnya sedikit, cairan yang masuk ke saluran napas ini dapat menimbulkan radang paru sehingga harus diopname. Bila karena RGE, maka pola pemberian susu atau makanan harus diperbaiki.(me)