Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil
Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more
Foto: Pixabay
Olah raga terbukti berpengaruh terhadap kesehatan fisik dan mental selama maupun sesudah kehamilan. Pilihan latihannya adalah berjalan kaki, yoga, atau berenang yang aman untuk semua tahapan kehamilan. Namun, perhatikan juga durasinya agar olahraga low impact tersebut tidak ‘membebani’ kandungan. Berikut empat olahraga ringan untuk ibu hamil di trimester pertama.
1. Renang
Berdasarkan WebMD.com, renang merupakan salah satu olah raga teraman dan produktif bagi ibu hamil. Aktivitas di dalam air ini minim cedera, manfaatnya menyeluruh, dan bisa diteruskan setelah Bunda melahirkan.
2. Joging dan berjalan kaki
Bunda kesulitan menjaga keseimbangan maupun koordinasi anggota tubuh? Joging dan berjalan kaki bisa menjadi solusi olah raga yang aman bagi ibu hamil. Anda bisa melakukannya di taman sekitar kompleks rumah, baik pagi maupun sore hari. Setelah melahirkan pun kedua latihan ini bisa terus dilakukan untuk menjaga stamina tubuh.
3. Yoga
Pilihan tepat jika Bunda mencari olah raga yang santai dan menenangkan. Yoga menjaga kelenturan tubuh sekaligus mengembangkan kekuatan diri. Mengontrol napas dan bermeditasi pada yoga merupakan kombinasi yang akan terpakai begitu Anda menjalani proses persalinan. Namun, hindari bikram yoga serta gerakan sulit agar tidak membahayakan kondisi bayi.
4. Kegel
Senam Kegel atau latihan dasar panggul dipercaya dapat menguatkan otot-otot pada organ abdominal, termasuk rahim, vagina, usus, dan kandung kemih. Dilansir dari Medical News Today, latihan ini juga menjaga kontrol terhadap fungsi kandung kemih sekaligus mencegah wasir. Lakukan 10-20 set kontraksi (masing-masing berdurasi 5-10 detik menahan otot Kegel) sebanyak 3-4 kali sehari untuk mendapatkan manfaat selama dan sesudah kehamilan.
FYI, hentikan latihan bila Anda mengalami mual, dehidrasi, kepanasan, pusing, sulit bernapas, serta detak jantung yang tak beraturan. Bunda pun harus segera menghubungi dokter bila ada perdarahan vagina, sakit pada area perut dan rahim, pingsan, muntah atau diare, nyeri dada, hingga kontraksi.
ALICE LARASATI
Baca juga:
Jalan, Olah Raga Pilihan Ibu Hamil
Hamil Bolehkah Berlari?
Rahasia Kate Hudson Membesarkan 3 Anak dan Tetap Fit di Usia 40
