Imajinasi balita bisa mengembara ke mana-mana. Hal inilah yang membuat anak kerap ngomong sendiri.
Si 4 tahun kini sibuk bicara, bereksplorasi dan bermain. Semua itu penting untuk perkembangannya dan belajar bicara. Ia butuh belajar bicara karena kini usianya masuk TK. Ia harus bisa bicara supaya bisa berteman, bisa membaca dan menulis.
Sebagai komunikator, si 4 tahun bicara sangat baik. Teman bermain atau imajinasinya membuat anak fasih bicara. Namun, walau sudah punya banyak teman, si 4 tahun sangat gemar bicara sendiri.
Menurut ahli perkembangan, si 4 tahun kerap bicara sendiri untuk berimajinasi, mengekspresikan emosi dan fantasinya. Anak-anak yang lebih sering bicara sendiri, keterampilan bahasa ekspresifnya sangat tinggi. Bicara sendiri kerap dilakukan anak dalam rangka membimbing diri sendiri ketika berada di sekolah dan saat bermain.
Vygotsky, psikolog asal Rusia menemukan peran perkembangan kognitif dalam kegiatan bicara sendiri. Menurut pandangannya, bicara sendiri memungkinkan anak secara sadar mengarahkan proses berpikirnya. Periode ini merupakan transisi dari tahapan bicara sosial awal dan berbicara dalam hati menuju pada kemampuan untuk melakukan kontrol internal terhadap perilaku. Menurutnya, kebiasaan anak bicara sendiri biasanya menghilang dengan sendirinya di awal usia sekolah.
Vygotsky tidak melihat kebiasaan anak berbicara sendiri sebagai suatu yang bersifat egosentris. Pendapatnya didukung oleh temuan dari sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa 86 % dari 93 anak berusia 3 - 5 tahun diketahui tidak egosentris. Di antaranya diketahui bahwa anak yang punya sifat paling sosial adalah yang paling sering bermain sambil bicara sendiri. Ini menunjukkan, bicara sendiri biasanya didukung pengalaman sosial.
Selain itu berbicara sendiri berperan pada kemampuan regulasi diri, atau kemampuan anak untuk mengontrol perilakunya. Omong sendiri biasanya meningkat ketika anak mencoba menyelesaikan tugas (problem solving) yang sulit sendirian, tanpa bantuan orang dewasa. Mungkin anak yang sedang bingung mengatasi masalahnya memang harus mengungkapkan apa yang ada di pikirannya, keras-keras!
Untuk mendukung anak bicara sendiri, Anda dapat memberi ruang pada si 4 tahun untuk:
- Melakukan permainan sendiri.
- Bicara sendiri ketika bermain tanpa perlu Anda perolok atau kritik.
- Menceritakan kembali kegiatannya seharian.
- Membacakan buku dengan kata-kata yang mengandung rima.
- Bermain bersama anak lain di taman bermain, di perpustakaan, atau mengundang satu atau dua orang teman main ke rumah.
- Menunjuk kata pada buku cerita saat membacakannya.
- Menceritakan urutan sebuah kejadian. Misalnya, saat membuat tumis tahu. Pertama cuci tahu hingga bersih, potong-potong bentuk dadu. Iris tipis bawang merah dan bawang putih, siapkan sedikit minyak, panaskan lalu tumis semuanya.