Brugada Sindrom, Kelainan Jantung Penyebab Kematian Mendadak

 

Foto: Envato



Emma, seorang ibu di Mountsorrel, Leicestershire, Inggris mengatakan bahwa anaknya yang berumur 2 tahun mengalami sindroma brugada. 

 

“Detak jantung Evelyn mencapai 280 denyut per menit, sebelum didiagnosa mengalami kelainan genetik yang langka,” kata Emma seperti diberitakan bbc.com, Februari 2022. Evelyn sudah dipasangi defibrilator  dan sudah dipicu sebanyak 12 kali. “Ini seperti bom waktu. Kami bisa kehilangan Evelyn kapan saja,” ujar Emma. 

 

Sindroma brugada adalah gangguan pada jantung karena kelainan genetik yang ditandai dengan gangguan aliran listrik pada jantung. Sindroma brugada mengakibatkan kematian mendadak. 
 

Baca: 5 Hal Yang Orang Tua Harus Tahu Tentang SIDS


Apa gejalanya? Meski gejalanya sering tidak muncul, sindrom ini ditandai dengan:

- Sesak napas

- Demam tinggi

- Kejang

- Detak jantung tidak beraturan

- Pingsan

 

Dalam kondisi normal, aliran listrik yang dicetus oleh atrium kanan jantung akan dialirkan ke dalam suatu kanal yang membuat otot jantung berdenyut. Pada kondisi brugada, terjadi kelainan genetik yang mengakibatkan kanal mengalirkan listrik terlalu cepat sehingga tidak terkontrol.

 

Seorang anak berisiko tinggi mengalami sindroma brugada  bila orang tua mengidap sindrom ini. Faktor risiko lainnya adalah:

- Ras Asia dan Asia Tenggara lebih berisiko dibanding ras lain di seluruh dunia. Itu sebabnya Evelyn disebut mengalami sindroma yang sangat jarang karena dia bukan ras Asia. 


- Jenis kelamin laki-laki. Sindroma brugada lebih banyak dialami oleh laki-laki dewasa.


- Demam tinggi yang tidak ditangani. Demam tinggi dapat mengakibatkan iritasi dan memicu brugada yang mengakibatkan kematian mendadak. Penderita sindroma brugada harus cukup cairan agar suhu tubuh selalu stabil. 

 

Sindroma ini tidak bisa dicegah. Pasangan yang hendak menikah sebaiknya melakukan pemeriksaan jantung. Bila ditemukan adanya sindroma ini pada salah satu pasangan, perlu dilakukan konsultasi pada ahli genetika untuk memutuskan apakah pasangan akan memiliki anak atau tidak. 

 

Sindroma brugada tidak dapat disembuhkan atau dihilangkan. Pengobatan yang diberikan oleh dokter bertujuan untuk mencegah komplikasi. Defibrilator dipasang di bawah kulit di  dada, berfungsi untuk memberi terapi kejut bila ada irama jantung yang membahayakan nyawa agar kondisi jantung kembali normal. 

 



Artikel Rekomendasi