Aktivitas balita memasuki usia dua tahun bertambah banyak karena kemampuan fisiknya yang juga bertambah. Balita di usia 20-22 bulan butuh contoh yang baik untuk membedakan mana saat bermain dan mana saat beristirahat. Orang tualah yang bisa menjadi contoh yang baik untuk hal ini.
Tetapkan Jadwal Kegiatan. Mulai tidur teratur adalah salah satu ciri balita usia 20-22 bulan. Penetapan jadwal tidur yang sudah dilakukan sejak balita berumur 13 bulan akan dirasakan manfaatnya saat ini. Balita juga mulai bisa bekerjasama, diajarkan disiplin, dan mematuhi jadwal rutin kegiatan lainnya seperti makan, mandi pagi, bangun sore. Keteraturan jadwal harian ini membuat balita lebih santai dalam menjalani hari-harinya.
Aktivitas Fisik yang Disukainya. Menendang dan melempar bola adalah keterampilan baru yang dimiliki balita. Balita akan senang sekali diajak untuk bermain bola di taman atau untuk bermain lempar bola. Balita juga akan sibuk dengan aktivitasnya untuk menyeimbangkan tubuhnya. Memanjat kursi, meja dan naik turun tangga tanpa berpegangan adalah salah satu contoh aktivitas fisik yang paling sering dilakukan balita memasuki usia dua tahun. Hebohnya kegiatan fisik ini juga merupakan salah satu bentuk penyaluran energi yang sedemikian besar yang dimiliki oleh batita ini.
Tertarik pada Bentuk dan Coretan. Ketertarikannya kepada bentuk-bentuk horizontal, vertical, bulatan juga membuat batita sangat gemar mencoret-coret. Proses menggambar lingkaran tanpa terputus dan bagaimana cara batita memegang krayon dengan mantap sebenarnya adalah manifestasi dari mulai meningkatnya kemampuan motorik halusnya. Belikanlah balita kanvas, buku gambar atau kertas untuk mendukung kesenangan mencoret-coretnya.
Susah Makan. Karena mulai ada kemampuan balita untuk membedakan macam-macam rasa, dia mulai bisa membedakan mana rasa makanan yang dia sukai mana yang tidak. Pada usia ini biasanya mulai timbul kerewelan pada saat makan. Tapi sisi positifnya, menjelang usia dua tahun balita juga mulai bisa dikenalkan dengan berbagai jenis makanan.
Jangan paksa balita untuk mencicipi semua makanan. Tapi cobakan 1 jenis makanan dalam 1 minggu, misalnya sayuran tumis di minggu pertama, sayuran kuah di minggu kedua, dan seterusnya.