Persahabatan Anak Ada Tahapannya Lho, Bun!
Selamat Hari Persahabatan Sedunia, anak-anak Bunda dan Ayah! Semoga kalian bisa mendapatkan persahabatan yang saling menguatkan dan membahagiakan.... read more
Anak-anak tertawa 300 kali sehari, orang dewasa hanya 20 kali. Orang dewasa mulai lupa cara tertawa?
Eva Nwokah dari Universitas Purdue, AS, melakukan riset tentang tertawa pada bayi, anak-anak dan orang dewasa. Temuan Nwokah, tertawa pada bayi saat bersama ibunya merupakan cara untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan emosinya.
Pada tahun 1994, Nwokah meneliti lebih dalam soal perkembangan frekuensi tertawa pada bayi sampai orang dewasa. Temuannya adalah, tawa bayi meningkat frekuensinya selama tahun pertama usianya, dan menjadi lebih stabil di tahun ke dua usianya.
Di usia 3 - 5 tahun saat anak masuk prasekolah, tawa mereka meningkat dalam konteks ketika berinteraksi dengan teman-temannya.
Charlene Bainum dari Universitas Tennesse juga melakukan pengamatan terhadap sekelompok anak usia 3, 4, dan 5 tahun di sebuah playgroup untuk mengevaluasi frekuensi tertawa mereka dalam kegiatan yang terstruktur dan tidak terstruktur. Berapa frekuensinya, tidak ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan. Temuan lainnya adalah, frekuensi tersenyum anak-anak usia itu berkurang. Artinya, di usia 3 sampai 5 tahun anak-anak lebih banyak tertawa.
Apa yang menjadi bahan tertawaan juga mengalami perubahan. Bayi mudah menertawakan hal-hal yang sifatnya non verbal seperti ‘ciluk ba’ atau mimik wajah yang dibuat aneh. Sementara pada anak-anak yang lebih besar, mereka merespon dengan tawa untuk hal-hal yang lucu, konyol, perilaku badut, juga lelucon verbal dan non verbal.
Ini alasan mengapa anak tertawa lebih banyak daripada orang dewasa:
- Anak tidak memiliki kekhawatiran, sementara orang dewasa punya banyak tanggung jawab.
- Orang dewasa hanya punya sedikit waktu bergaul dan harus dengan perencanaan bila ingin hang out dengan teman-temannya. Sementara, anak-anak punya banyak kesempatan untuk bertemu teman sebaya.
- Anak-anak selalu diajarkan untuk bersikap ramah. Sikap ramah bisa dimulai dengan tersenyum dan tertawa.
- Anak-anak tidak punya filter. Ia bisa menertawakan Anda yang terpeleset, kehilangan makanan, dan anak-anak bisa menertawakan kita di depan mata kita.
- Anak sedang berkembang rasa humornya.
Manfaat tertawa untuk anak
- Membantu anak membangun harga diri yang positif.
- Membantu anak berpikir dalam cara yang kreatif.
- Memabantu meningkatkan kemampuan problem solving.
- Tertawa bersama teman sebaya, pengasuh, dan orang tua, dapat meningkatkan bonding.
- Tertawa dapat menghibur orang lain.
- Tertawa dapat mengurangi kecemasan, dan kemampuan anak menertawakan diri sendiri akan membantunya membentuk sikap tangguh.
- Membantu anak bersikap spontan dan lebih playful.
IRBaca juga
Selamat Hari Persahabatan Sedunia, anak-anak Bunda dan Ayah! Semoga kalian bisa mendapatkan persahabatan yang saling menguatkan dan membahagiakan.... read more
Pada kurun usia tertentu, sebagian anak akan mengalami fase pilih-pilih makanan. Tapi hati-hati jika ini berkembang menjadi ARFID. Wah, apa lagi ini, ya?... read more
Saat anak mengalami kejadian luar biasa traumatis, ia dapat mengalami tantrum di luar masa seharusnya. Begini cara mengatasinya.... read more