Apa yang ada di dalam pikiran anak usia 18-24 bulan? Begini ceritanya....
Saat ini, aku lebih asyik bermain sendiri. Aku belum nyaman bermain dengan teman-teman sebayaku. Aku lebih senang bermain dengan Ayah, Bunda, Tante, atau Nenek. Aku bisa melakukan apa pun. Bebas! Aku mau ini, aku mau itu, mereka senantiasa menurutiku. Aku dilayani bak ratu. Makanya, buatku, mereka adalah teman yang asyik.
Bunda sering melihat aku bertengkar dengan anak-anak sebayaku? Ya, kami memang selalu tidak cocok. Aku dan mereka sama-sama tidak mau mengalah. Mau menang sendiri. Aku kesal bila ada anak lain yang meminjam mainanku. Aku juga kesal kalau ada anak lain yang tidak mau meminjamkan mainannya padaku.
Aku biasanya marah sambil berteriak dan memukul anak itu. Ada, lho, teman yang menangis gara-gara aku pukul. Aku juga pernah menangis karena kena pukul. Pokoknya, aku merasa seru saja bermain sendiri. Aku lihat anak-anak yang lain juga senang main sendiri.
Yuk, bantu si kecil dengan menjelaskan tentang konsep pertemanan seperti berikut:
Ingatkan si kecil bahwa ada anak lain di sekitarnya. Siapa tahu ia tidak melihat kehadiran mereka.
Jelaskan tentang konsep berteman pada si kecil. Ia sebenarnya belum paham kenapa ia harus berteman dengan anak lain. Anda bisa kenalkan lewat cerita di film atau buku cerita anak tentang persahabatan.
Ingatkan si kecil untuk tidak menganggap anak-anak lain itu musuh. Anda bisa ajarkan si kecil dengan cara Anda menyapa mereka terlebih dahulu. Anak pun akan melihat dan berusaha meniru.
Selamat Hari Persahabatan Sedunia, anak-anak Bunda dan Ayah! Semoga kalian bisa mendapatkan persahabatan yang saling menguatkan dan membahagiakan.... read more
Pada kurun usia tertentu, sebagian anak akan mengalami fase pilih-pilih makanan. Tapi hati-hati jika ini berkembang menjadi ARFID. Wah, apa lagi ini, ya?... read more