Penyebab sakit kepala, ada yang sepele, namun ada juga yang serius. Jangan sembrono untuk mengobati sendiri! Obat sekit kepala yang dijual bebas hanya sementara menghilangkan gejala sakit kepala, tapi tidak mengatasi penyebabnya. Kenali dulu penyebabnya! Bila sakit tak tertahan dan terjadi berulang, periksa ke dokter kandungan agar diberi obat yang tepat.
- Tegang. Ketegangan bisa memicu sakit kepala. Awalnya, rasa sakit terasa di bagian belakang kepala, merambat ke depan, lalu kedua sisi kepala. Atasi dengan mengurangi rasa cemas, yaitu berpikir positif dan lakukan relaksasi. Berbaring atau duduk santai sambil mendengarkan musik lembut, memanjakan diri di salon, berbelanja, atau minta tolong pasangan mengusap pundak atau punggung. Lakukan kompres hangat untuk mengendurkan ketegangan di leher bagian belakang.
- Anemia Defisiensi Zat Besi. Kekurangan mineral besi (Fe) merupakan penyebab utama anemia (kurangnya sel darah merah) pada 24 minggu pertama kehamilan. Salah satu gejalanya, sakit kepala. Mencegahnya, penuhi kebutuhan gizi dengan mengonsumsi bahan makanan sumber zat besi seperti daging merah, ikan, unggas, sayuran dan kacang-kacangan. Bila perlu, minta suplemen zat besi kepada dokter.
- Tekanan Darah Rendah. Hipotensi juga sering dikaitkan dengan gejala sakit kepala. Ada 2 penyebab tekanan darah rendah dalam kehamilan. Yakni terjadianya pelebaran pembuluh darah serta tekanan rahim yang membesar pada pembuluh darah besar aorta serta vena kava (pembuluh darah balik). Disarankanmenghindari posisi berbaring telentang. Usahakan tidak terburu-buru mengubah posisi dari duduk ke berdiri.
- Kadar Gula Darah Rendah. Hipoglikema sering terjadi pada trimester pertama, ketika ibu hamil biasanya mengalami morning sickness berupa mual dan muntah. Bila anda malas makan, tubuh bisa kekurangan karbohidarat. Inilah yang menyebabkan kadar gula darah rendah, sakit kepala pun menyerang. Mencegahnya, tetap makan meski sedang mual. Triknya, makan dalam porsi kecil namun sering, makan makanan kering seperti crackers atau roti bakar, banyak minum, dan hindari makanan lemak dan berbumbu tajan karena akan menambah mual.
- Kurang Minum. Jumlah cairan yang keluar dari tubuh tidak diimbangi dengan yang masuk, ibu hamil bisa dehidrasi. Terlebih bila banyak beraktivitas di luar ruangan atau terpapar matahari. Dehidrasi bisa mencetus sakit kepala. Triknyaminumlah air putih hangat secukupnya. Agar terhidar dari dehidrasi, minum 8 gelas air sehari atau minum setiap 15 menit sekali. Bisa air putih, sari buah, buah-buahan yang mengandung air, dan sayuran berkuah.
- Kurang Kalsium. Langganan sakit kepala? Coba cek kalsium (Ca) Anda. Kekurangan kalsium selama kehamilan memicu ketegangan otot. Salah satu akibatnya, sakit kepala. Kebutuhan kalsium ibu hamil 1200 mg per hari. Cukupi kalsium dari susu dan produk olahannya, ikan teri, brokoli, dan sayuran hijau. Bila perlu minta suplemen kalsium dari dokter.
- Pre-Eklampsia. Ganguan kehamilan yang kerap terjadi pada trimester ketiga. Sakit kepala adalah salah satu gejalanya, terutama dirasakan di dahi, disertai pandangan kabur, dan kaki bengkak. Ibu yang mengidap pre-eklampsia biasanya juga mengalami kenaikan berat badan berlebihan dan tekanan darah tinggi. Segera ke dokter untuk mendapat perawatan yang tepat.
- Dampak Kafein. Sering sakit kepala di pagi ari saat bangun tidur gara-gara kecanduan kafein, misalnya kopi sampai 6 cangkir sehari. Jika stop kafein secara mendadak, tubuh akan “menagih” sampai memicu sakit kepala. Kafein memang salah satu senyawa adiktif. Semakin banyak tubuh mengonsumsinya, semakin banyak tubuh membutuhkannya. Kurangi ketergantungan kafein secara berangsur samapi tinggal 2 cangkir sehari. Pilig kopi bebas kafein (decafein), teh herbal atau soda tanpa kafein.
- Sensitive MSG. sensitive tinggi terhadap Monosodium glutamat (MSG) membuat gampang kena MSG symptom complex yang salah satu gejalanya adalah sakit kepala. Hentikan/kurangi vetsin. Gantilah dengan gula, kaldu asil atau bumbu dapur lainnya. Teliliti dulu kandungan makanan kemasan. Jika terlanjur mengonsumsi MSG, minum air putih agar sodium keluar bersama urin.
- Gangguan Gigi dan Rongga Mulut. Bila sakit kepala dibarengi nyeri di gigi, mungkin ada gejala gigi berlubang, atau terjadi infeksi di rongga mulut. Kunjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali, bahkan sejak sebelum hamil.
- Alergi. Sakit kepala akibat alergi seringkali disertai gejala hidung dan mata berair, serta sakit kerongkongan. Pemicu (alergen) bisa berupa makanan, debu, serbuk bunga, atau cuaca dingin. Segera cari tahu pencetus alergi Anda, hindari sebisanya dan ganti dengan bahan makanan lainnya.
- Sinusitis. Sakit kepala di dahi atau di muka, semakin sakit saat menunduk. Disebabkan peradangan pada salah satu atau kedua lubang hidung, dan menimbulkan ras anyeri yang meluas. Segera ke dokter untuk mengatasi sinusitis Anda. (me)