Pembalut yang Aman

 

Fotosearch


Coba cek, apa benda yang hampir ada di bermacam tempat; tas tangan, laci meja kerja,  laci kamar mandi, di laci kamar, bahkan di dompet. Anda tentu akan menemukan benda yang bernama pembalut! Wanita, boleh dikata, mulai akrab dengan benda ini sejak menstruasi pertama hingga menopause. Di pasar pun tersedia beragam ukuran sesuai dengan kebutuhan. Masalahnya, apakah Anda sudah memilih memakai pembalut secara benar? Di bawah ini beberapa pertanyaan yang kerap dilontarkan tentang pembalut dan jawabannya dan tentang variasi pembalut.
 
Katanya pembalut menganggu  kesehatan reproduksi?
Tidak, jika pembalut yang digunakan cocok dengan kulit Anda dan menggantinya dengan baik. Misalnya saat menstruasi,   pembalut sebaiknya diganti setiap 3 sampai 4 jam, tergantung banyaknya darah dan  mencuci daerah intim dengan bersih. Sejauh ini, keluhan yang sering terjadi karena pemakaian pembalut adalah alergi, gatal, dan iritasi seputar daerah intim. Itu disebabkan karena pembalut yang digunakan   tidak cocok dengan kulit atau pembalut tidak sering diganti.

Lebih baik pembalut reusable atau sekali pakai?
 Kesehatan daerah intim saat menstruasi  tergantung pada perawatan kebersihannya,  bukan pada jenis pembalut yang digunakan. Penggunaan pembalut kain pun  tetap harus diganti secara berkala agar daerah intim bersih dan terjaga kebersihannya.  Hal yang perlu diperhatikan dari pembalut kain adalah  mencucinya bersih dan mengeringkannya dengan baik agar tidak berjamur.
 
Menggunakan panty liner saat tidak menstruasi membuat nyaman. Boleh, kan?
 Kenyamanan itu bisa saja semu. Sebab bisa jadi  daerah itu justeru lembap karena panty liner tidak ada sirkulasi udara. Untuk kenyamanan dan kesehatan daerah intim sebaiknya kenakan celana dalam yang kainnya nyaman dan mudah menyerap keringat. Jika celana dalam sudah terasa sedikit basah dan lembap sebaiknya diganti.
 
Apa, sih, kriteria vagina yang sehat?
 Vagina yang sehat tidak berbau dan tubuh memiliki sistem untuk membuat vagina tetap bersih. Jadi,  jika vagina tidak bermasalah tak perlu menggunakan sabun untuk membersihkannya, cukup cuci dengan air bersih. Penggunaan sabun dengan pewangi dapat merusak pH vagina yang dapat menyebabkan bakteri baik yang seharusnya ada di daerah vagina mati. Selain itu, dapat menyebabkan iritasi jika sabun yang digunakan tidak cocok dengan kulit.
 
Cara menjaganya?
Kenakan pakaian dalam yang menyerap keringat dan tidak ketat, agar cairan vagina mudah terserap dan ada sirkulasi udara. Memakai pakaian atau celana ketat  terlalu lama dapat menyebabkan daerah vagina lembap dan ruam sehingga rentan infeksi. Potong rambut vagina secara teratur agar vagina tidak mudah lembap. Banyak minum air putih agar bakteri dalam urin terbuang. Untuk memperkuat otot vagina dan panggul lakukan senam kegel. Jika vagina bermasalah seperti berbau, gatal, dan iritasi, segera periksa ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Lakukan tes pap smear secara berkala, minimal setahun sekali agar jika terdapat kanker leher rahim segera bisa diatasi.

KONSULTASI  Dr. Frizar Irmansyah  SpOG (K),  Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.

 
 

 



Artikel Rekomendasi