Anak Diabetes Melitus Bisa Puasa? Simak Ini Ya!

 

Foto: Freepik

Bulan Ramadan merupakan momen istimewa bagi umat Muslim, termasuk anak-anak. Namun bagi anak-anak pengidap diabetes melitus (DM), akan menjadi pertanyaan ketika mereka telah menginjak usia wajib puasa, “Bolehkah berpuasa?”. Tentunya keputusan ini perlu pertimbangan matang mengingat kondisi mereka yang memerlukan perawatan khusus.

Terapi diabetes melitus dan puasa


Secara umum, anak dengan diabetes melitus tipe 1 memerlukan insulin suntik untuk menghindari risiko hipoglikemia (gula darah rendah) maupun hiperglikemia (gula darah tinggi). Inilah mengapa ketika mereka ingin menjalankan puasa, orang tua perlu memperhatikan kondisi serta kemampuan tubuhnya. 

5 Hal penting diperhatikan sebelum anak DM berpuasa


Kondisi khusus yang dimiliki anak dengan diabetes melitus perlu diperhatikan sebelum mengizinkan mereka berpuasa. Berikut 5 hal penting yang wajib menjadi catatan orang tua.

Perhatikan dosis insulin

Menurut dokter spesialis anak Dr. dr. Harjoedi Adji Tjahjono, saat berpuasa, dosis insulin tetap diberikan tetapi dosis-nya dikurang menjadi 75 sampai 80 persen. Insulin diberikan duapertiga sebelum berbuka dan sepertiga sebelum makan sahur. Namun, ada baiknya konsultasikan dengan dokter mengenai dosis dan waktu pemberian yang tepat. 

Jaga nutrisi seimbang 

Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka. Pilih makanan yang kaya serat, protein, dan karbohidrat kompleks untuk menjaga kestabilan gula darah. Hindari makanan dan minuman manis yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

“Disarankan adanya pembagian porsi saat berpuasa. Ketika sahur, anak bisa makan 30 persen dari total energi yang dibutuhkan lalu 10 persen total energi saat imsak. Kemudian saat berbuka, jangan langsung kalap! Bagi menjadi 10 persen sebelum salat Maghrib, 40 persen setelah salat Maghrib, dan 10 persen setelah salat Tarawih,” jelas Harjoedi.
 

Seimbangkan olahraga dan aktivitas

Saat berpuasa, baiknya anak hindari olahraga berat. Pilih olahraga ringan seperti berjalan kaki. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis dan intensitas olahraga yang aman untuk anak. Selain itu, aktivitas fisik biasa bisa tetap dilakukan.
 

Pantau gula darah!

Lakukan pemantauan gula darah secara rutin, terutama sebelum sahur, sebelum berbuka, tengah hari, dan saat merasa tidak enak badan. Catat hasil pemantauan dan laporkan kepada dokter. 
 

Waspada dan hati-hati

Kenali gejala hipoglikemia (gemetar, pusing, lemas) dan hiperglikemia (haus berlebihan, sering buang air kecil, pandangan kabur). Segera batalkan puasa jika anak mengalami gejala tersebut.“Jika kadar gula di bawah 70 mg/dL, segera batalkan puasa,” tutup Harjoedi.

Dengan mengikuti anjuran medis, anak penderita diabetes melitus tipe 1 dapat berpuasa dengan aman selama Ramadan. Tetap pastikan dosis insulin yang tepat, gizi seimbang, pemantauan gula darah secara teratur, dan aktivitas fisik ringan untuk menjaga kestabilan kesehatan sepanjang bulan suci.
Penulis: Ghina Athaya

Baca juga:
Begini 7 Langkah Siapkan Anak Jelang Ramadan
Pahami Dulu Kemampuan Anak Belajar Puasa
Buka Puasa dengan yang Manis-manis Ada Aturannya

 


Topic

#AnakDiabetesPuasa



Artikel Rekomendasi

post4

Tip Memasak Selama Ramadan

Berdasarkan survei terhadap 611 pengguna aktif dengan rentang usia 25-49 tahun di Indonesia, 1 dari 3 (34%) pengguna aplikasi tertarik mencoba resep makanan sehat untuk Ramadan tahun ini. ... read more